Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jalu W. Wirajati

Seseorang yang awalnya mengaku paham sepak bola, tetapi kemudian merasa kerdil ketika sudah menjadi wartawan bal-balan per April 2004. Seseorang yang suka olahraga, khususnya, sepak bola, tetapi menikmatinya dari tepi lapangan.

Menanti Pembuktian Nama Tengah Essien di Persib Bandung

Kompas.com - 16/03/2017, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Persib adalah budaya 

Sudah sering kita mendengar pujian dari pemain luar negeri yang datang ke Indonesia untuk bertanding. Mereka begitu kagum bagaimana sebuah negeri yang pada awalnya tak diketahui oleh mereka, kecuali tahu bahwa Bali merupakan salah satu bagian dari negeri ini, punya gairah sepak bola luar biasa.

Setidaknya hal itu dikatakan Lee Hendrie, eks pemain Aston Villa dan tim nasional Inggris, yang pernah bermain beberapa bulan bersama klub Liga Premier Indonesia (LPI), Bandung FC, pada 2011.

"Jujur saja, saya tak tahu apa yang bisa diharapkan di sini. Saya banyak mendengar banyak hal baik tentang tempat (negara) ini, beberapa hal buruk," kata Hendrie.

"Namun, sejujurnya, sejak tiba di sini, orang-orang yang saya temui tampak luar biasa. Ini adalah pengalaman baru. Yang bikin kaget lagi adalah banyak dari mereka membicarakan saya," tuturnya melanjutkan.

Ucapan itu baru muncul dari Hendrie yang membela Bandung FC, klub yang cuma berdiri seumur jagung. Bagaimana apabila dia membela klub tradisional Indonesia, salah satunya adalah Persib Bandung?

Baca juga: Alasan Essien Pilih Persib, Bukan Klub Lain di Asia

Seperti beberapa klub besar Indonesia lain, Persib punya pendukung fanatik luar biasa. Sampai-sampai, ada ujar-ujar yang menyebutkan bahwa cuma ada satu klub di Jawa Barat (baca: Tanah Sunda), Persib!

"Persib adalah budaya, jalan hidup," tulis Antony Sutton, seorang bule asal London yang merupakan penggemar Arsenal dan baru saja menyelesaikan buku Sepak Bola, The Indonesian Way of Life.

"Klub tidak lagi menjelma sebagai sebuah tim sepak bola. Ia adalah perlambang dari sebuah budaya, jalan hidup, jauh melampaui hal-hal dari sekadar menendang bola ke sana ke mari," tutur Sutton yang begitu kagum dengan segala keunikan sepak bola Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com