Nur Hardianto Tetap Optimistis meski Belum Berpengalaman

LAMONGAN, KOMPAS.com – Ahmad Nur Hardianto termasuk satu dari dua pemain Persela Lamongan yang dipanggil memperkuat Timnas U-22 dalam laga uji coba kontra Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (21/3/2017) mendatang. Selain dia ada Saddil Ramdani.

Berbeda dengan Saddil yang sudah pernah merasakan caps bersama Timnas U-19 pada Piala AFF 2016, Nur Hardianto belum sekalipun merasakan atmosfer tersebut. Tetapi dia sudah berkesempatan dua kali dipanggil dalam tahapan seleksi Timnas U-22.

“Saya juga barusan dihubungi, disuruh siap-siap berangkat. Meski saya sudah sempat mengetahui sebelum balik dari seleksi tahap ketiga kemarin, jika pemain yang terpilih disuruh kembali berkumpul pada tanggal 15 Maret,” ucap Nur Hardianto, Selasa (14/3/2017).

Berbeda dengan Saddil yang memiliki banyak pesaing pada posisi penyerang sayap, Nur Hardianto kemungkinan hanya akan bersaing dengan mantan rekannya yang kini memperkuat Bhayangkara FC, Dendi Sulistyawan. Mereka adalah striker murni.

Meski demikian, Nur Hardianto enggan jemawa. Dia siap mengambil kesempatan tersebut.

“Dendi bagus, kami banyak saling belajar satu sama lain dalam seleksi terakhir kemarin. Kami sendiri sudah saling kenal sejak lama, saat masih sama-sama memperkuat Lamongan FC hingga Persela musim kemarin,” kata dia.

“Tidak ada persaingan di antara kami, hanya saling melengkapi. Tapi jika saya dipercaya tampil lawan Myanmar, saya sudah siap. Sebab dalam seleksi kemarin, saya juga mulai banyak belajar karakter permainan seorang striker yang dikehendaki pelatih (Luis Milla),” ujar Nur Hardianto.

Pemanggilan Nur Hardianto maupun Saddil untuk kesekian kalinya oleh Timnas Indonesia U-22, mendapat sambutan positif dari jajaran pelatih Persela. Bahkan asisten pelatih Persela Ragil Sudirman mendoakan agar kedua anak didiknya tersebut bisa menembus skuad Garuda muda untuk SEA Games 2017.

“Ini adalah peluang bagus bagi Saddil maupun Nur Hardianto untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan juga pengalaman di level internasional bersama Timnas, sehingga harus dimanfaatkan benar oleh keduanya,” tutur Ragil.

Ia pun mencoba menduga peluang Saddil dan Nur Hardianto untuk bisa menembus komposisi pemain racikan Luis Milla. Tentu berdasarkan performa sang pemain, serta melihat kemampuan para pesaingnya.

“Untuk Saddil kami tidak terlalu mencemaskan, karena ia sudah memiliki pengalaman saat memperkuat Timnas U-19 sebelumnya. Tapi Nur Hardianto, ini kan pengalaman pertama buat dia, semoga dia akan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya seperti saat dipanggil dalam seleksi, supaya bisa memikat perhatian Luis Milla,” kata Ragil.