Pelatih Sevilla Kecewa Timnya Hanya Menang Tipis

SEVILLA, KOMPAS.com - Sevilla FC memetik kemenangan saat menjamu Leicester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (22/2/2017). Hanya, angka 2-1 yang tertera di papan skor tetap membuat kecewa pelatih tim tuan rumah, Jorge Sampaoli (56).

Dua gol Sevilla diciptakan oleh Pablo Sarabia (menit ke-25) dan Joaquin Correa (62'). Leicester City menabung gol tandang lewat gol penipis defisit dari Jamie Vardy (73').

Penyesalan Sampaoli terkait dengan ketidakmampuan timnya mencetak lebih dari dua gol walau mendominasi permainan.

Sepanjang laga, Sevilla melepas 22 tembakan atau nyaris tiga kali lipat percobaan Leicester (8).

"Kami tampil superior dalam pertandingan dengan banyak peluang mencetak gol. Sedikit pahit karena kemenangan tipis ini. Kami seharusnya mendapatkan hasil yang lebih baik," ucap Sampaoli, seperti dikutip dari L'Equipe.

Pelatih asal Argentina itu wajar tak terlalu puas karena keunggulan 2-1 amat rawan dibalikkan oleh Leicester.

Pada leg kedua di Inggris nanti (14/3/2017), Leicester bisa lolos ke perempat final dengan kemenangan 1-0 saja.

Save! Kasper Schmeichel saves the Sevilla spot kick after Wes Morgan's brainless challenge https://t.co/5E1yIeX67R pic.twitter.com/Y5gQv5gfB3

— Telegraph Football (@TeleFootball) February 22, 2017

Baca Juga:

• 3 Terbaik dan Terburuk di Kompetisi Eropa Akhir Pekan Kemarin
• Menpora: Tak Mungkin Cuma Mengandalkan Pemain Naturalisasi
• 3 Alasan Arsene Wenger Harus Tinggalkan Arsenal

"Pertemuan kedua akan berlangsung sulit. Lawan bermain sepak bola dengan gayanya memanfaatkan kesempatan sekecil apa pun buat mencetak gol. Kami akan pergi ke Leicester untuk menang dan lolos ke perempat final," kata Sampaoli.

Terkait kegagalan pasukannya bikin lebih banyak gol, Sampaoli ikut memuji performa kiper lawan, Kasper Schmeichel.

Pria Denmark itu terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan menurut situs UEFA. Modalnya adalah menghentikan enam percobaan akurat Sevilla menembus gawangnya.

Aksi terbaik Schmeichel ialah ketika dia menggagalkan eksekusi penalti Correa pada babak pertama.

"Kasper berada di level tinggi. Tanpa dia, cerita akhir laga akan berbeda. Dia sangat kuat dalam beberapa situasi yang menentukan," kata Sampaoli soal kiper berusia 30 tahun tersebut.