Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai dari Piala Presiden, PSSI Bakal Beri Sanksi Berat Wasit Bermasalah

Kompas.com - 02/02/2017, 19:21 WIB

Tim Redaksi

Sumber -

JAKARTA, KOMPAS.com - PSSI bakal menindak tegas oknum wasit yang melanggar ketentuan pada Piala Presiden 2017. Bahkan, sanksi tertingginya, korps baju hitam tersebut bisa diberhentikan dari dunia perwasitan.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi seusai melantik wasit-wasit yang akan bertugas dalam Piala Presiden 2017 di Makostrad, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017) sore WIB.

"Wasit itu hakim. Jadi, jika sudah tidak benar jadi wasit, dia tidak pantas memimpin pertandingan," kata Ketua Umum PSSI itu.

"Tentu hal itu dilakukan apabila mereka melanggar, tidak sportif, atau sengaja menguntungkan salah satu tim. Lain halnya jika mereka khilaf," ucap dia.

Piala Presiden edisi kali ini juga digunakan menjadi ajang menyeleksi wasit. Total, 58 perangkat wasit ditugaskan dalam turnamen itu.

Jumlah tersebut terdiri dari 20 wasit tengah, 20 asisten wasit, 10 pengawas, 4 tim penilai, serta 4 komite etik PSSI.

"Kita lihat nanti, jika wasit tersebut layak secara penilaian, artinya dia bisa ditunjuk untuk memimpin Liga 1," tutur Edy.

Sementara itu, salah satu wasit yang bakal memimpin dalam Piala Presiden, Thoriq Alkatatiri, tidak merasa terbebani dengan pernyataan Edy tersebut.

"Justru hal itu kami anggap sebagai pelecut untuk memimpin laga dengan lebih baik. Yang penting kan tidak ada niat kami untuk curang," tutur wasit yang mengantongi lisensi FIFA itu.

Adapun laga pembuka Piala Presiden 2017 mempertemukan tuan rumah PSS Sleman kontra Persipura Jayapura di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/2/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber -


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com