JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengkritik pola kepelatihan Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Hal itu menyusul posisi Timnas Indonesia yang berada di urutan buncit dengan hanya mengoleksi satu poin dari dua laga Piala AFF 2016.
"Paling tidak ke depan pelatih itu harus mengerti bahasa psikologi pemain," ujar Imam di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/11/2016).
"Mungkin saja diskusi atau dialog dengan atlet-atlet lebih manjur ketimbang hanya instruksi cara menendang bola dan harus teknik bla, bla , bla," lanjut dia.
Dari dua laga yang telah diemban Timnas Garuda, Imam melihat lini belakanglah yang jadi sorotan tajam. Khususnya saat laga Indonesia melawan Filipina yang berujung pada hasil imbang.
"Kalahnya itu dijebol di belakang," ujar Imam.
Imam membandingkan gaya kepelatihan Riedl dengan pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri. Menurut dia, Sjafri lebih mampu memotivasi pemain.
Selain soal gaya kepelatihan Riedl, Imam juga menyayangkan banyak klub sepak bola yang menghalang-halangi pemainnya untuk berlaga di Timnas.
"Saya kira ini tantangan baru ya bagi pengurus baru PSSI nanti," ujar Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.