Mengabaikan Rekaman Sejarah Indonesia Vs Thailand

Laporan langsung Anju Christian dari Manila, Filipina

MANILA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional (timnas) Thailand, Kiatisuk Senamuang, mengabaikan sejarah pertemuan dengan Indonesia menjelang duel kedua tim pada partai pertama Grup A Piala AFF di Philippine Sports Stadium, Sabtu (19/11/2016).

Untuk laga ini, Thailand memang diunggulkan tidak cuma karena status juara bertahan, tetapi juga rekaman historis melawan Indonesia.

Dicatat RSSSF, ada 65 laga melibatkan kedua negara, 33 di antaranya berujung untuk kemenangan Thailand, sedangkan Indonesia cuma meraup 20 kemenangan.

Hanya, di mata Kiatisuk, rekaman tersebut tidak menjadi jaminan timnya bakal memenangi pertandingan pertama.

"Statistik hanyalah masa lalu. Indonesia pasti memiliki motivasi besar setelah kembali dari sanksi FIFA," ucap Kiatisuk pada jumpa pers di Hotel Marco Polo Ortigas, Jumat (18/11/2016).

"Mereka juga telah membuktikan bisa menyulitkan kami dalam beberapa duel masa lalu," ucap dia.

Pertemuan Kiatisuk Senamuang dan Alfred Riedl... #BanggaGarudaKita pic.twitter.com/6sUdYFahLT

— Juara (@Juara) November 18, 2016

Selain itu, Kiatisuk menilai, timnya justru mendapat sedikit kerugian karena baru melakoni partai kontra Australia pada partai Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, Selasa (15/11/2016).

Satu hari setelah pertandingan tersebut atau Rabu (16/11/2016), rombongan Thailand bertolak ke Filipina untuk menjalani persiapan Piala AFF.

"Ada jadwal padat sehingga pemain merasa lelah. Namun, saya akan berusaha memberikan yang terbaik dan memberikan dorongan kepada pemain," ujar pria berusia 43 tahun itu," ujar Senamuang.

Di Grup A, ada pula tuan rumah Filipina dan Singapura sebagai kontestan lainnya. Dua tim terakhir juga bertanding pada Sabtu.

Inilah jadwal tanding Indonesia di Piala AFF 2016 #BanggaGarudaKita pic.twitter.com/uAnIuExC0W

— Juara (@Juara) November 18, 2016