BANDUNG, KOMPAS.com - Kembalinya Djadjang Nurdjaman menduduki kursi nahkoda Persib Bandung memberikan secercah harapan pasca-karamnya kapal "Maung Bandung" pada rezim Dejan Antonic dalam kancah Kompetisi Sepak Bola Torabika (TSC) 2016.
Label pembawa Persib juara yang melekat seolah menjadi jaminan performa klub akan kembali menanjak setelah hanya mampu meraih satu kali menang, empat kali imbang dan menelan satu kekalahan pada era Dejan.
Namun kenyataannya tak demikian. Angin kencang terus menerpa layar Persib. Inkonsistensi Persib terus berlanjut.
Di tangan Djanur, sapaan Djadjang, Persib mencatat hasil kurang impresif dengan mengemas 8 kali menang, dua seri dan enam kali kalah dari 16 laga yang dimainkan. Kursi pelatih Persib pun mulai panas.
Namun, situasi itu buru-buru dipadamkan oleh manajer Umuh Muchtar. Menurutnya, sampai saat ini fluktuasi performa Persib masih dalam tahap wajar.
"Kita tidak bicara dulu soal pelatih, masih terlalu dini untuk bicarakan itu," ujar Umuh saat ditemui di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (26/10/2016).
Umuh, yang punya peran besar mengembalikan Djanur setelah "diasingkan" manajemen Persib, bersedia pasang badan perihal masa depan Djanur.
"Sampai sekarang saya yang bertanggung jawab soal itu," tegasnya.
Menurut Umuh, tak impresifnya performa Persib disebabkan belum ditemukannya bentuk permainan yang diinginkan oleh jajaran pelatih. Sebab itu, ia pun mengaku tengah fokus merombak tim untuk menghadapi kompetisi mendatang.
"Cuma sekarang ini saya hanya memikirkan pemain yang andal untuk ke depannya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.