BARCELONA, KOMPAS.com - Wakil Presiden FC Barcelona, Carles Vilarrubi, mengkritik sikap pers di Spanyol terkait sanksi transfer yang diterima Real Madrid dan Atletico Madrid.
Pada Kamis (8/9/2016) waktu setempat, FIFA menolak banding yang diajukan Real Madrid dan Atletico terkait larangan mendaftarkan pemain baru dalam dua bursa transfer.
Hukuman FIFA itu berkaitan dengan kegiatan transfer kedua klub yang merekrut pemain berusia di bawah 18 tahun, tetapi menyalahi regulasi.
Sejumlah media di Spanyol menyuarakan pendapatnya tentang sanksi transfer tersebut. Mereka merasa Real Madrid dan Atletico tak diperlakukan dengan adil.
Barcelona sebenarnya pernah mengalami kasus serupa pada 2014. Namun, Villarubi merasa media Spanyol tak mendukung Barcelona, seperti didapat Real Madrid dan Atletico pada saat ini.
CONFIRMED: Real Madrid and Atletico Madrid to serve FIFA-imposed transfer bans https://t.co/MLVeZnMpL9 pic.twitter.com/1LkgDFFsUS
— talkSPORT (@talkSPORT) September 8, 2016
"Dua tahun lalu, kami tak memiliki dukungan apa pun. Justru sebaliknya, pada kenyataannya muncul kampanye mengerikan yang menyerang kami," kata Villarubi kepada RAC1, Jumat (9/9/2016).
"Kami dituduh melakukan perdagangan anak dan berbagai kejahatan buruk. Pers di negara ini seharusnya mengkritik diri sendiri dalam tulisannya, terkait sanksi FIFA," kata dia menambahkan.
Saat menerima sanksi dari FIFA pada Agustus 2014, Barcelona sempat memboyong dua pilar anyar pada Juli 2015, yakni Arda Turan dan Aleix Vidal. Namun, keduanya baru bisa dimainkan pada Januari 2016.
Real Madrid dan Atletico juga demikian. Mereka bisa saja membeli pemain baru dalam satu tahun ke depan, tetapi baru bisa dimainkan per Januari 2018.
???? @neymarjr
???? #Messi
???? @LuisSuarez9Trident back together in training session https://t.co/4wdyojTIxl
— FC Barcelona (@FCBarcelona) September 9, 2016
Dalam peraturannya, FIFA memberlakukan tiga syarat yang memperbolehkan pesepak bola berusia di bawah 18 tahun untuk bergabung ke sebuah klub di luar negeri.
Pertama, sang pemain bisa bergabung ke klub di luar negeri jika orangtuanya juga pindah ke negara bersangkutan untuk alasan non-sepak bola.
Kedua, sebuah klub bisa merekrut pemain berusia antara 16-18 tahun dari negara lain jika negara asalnya termasuk anggota Uni Eropa.
Ketiga, sang pemain bisa bergabung ke klub luar negeri jika jarak tempat tinggal dia hanya 100 kilometer dari markas klub tujuannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.