KOMPAS.com - Fernando Torres mengungkapkan bahwa ada sebuah percakapan yang mendorongnya untuk hengkang dari Liverpool pada Januari 2011.
Pada Oktober 2010, setelah kepemilikan klub diambil alih oleh Fenway Sports Group, Torres coba berdiskusi dengan Damien Comolli selaku direktur olahraga anyar.
Dia mempertanyakan posisi tawar Liverpool di pasar transfer. Sebab, pada musim panas 2011, tim berjulukan The Reds melego Javier Mascherano yang notabene berstatus sebagai pemain kunci.
Dari percakapan itu, Torres mendapatkan informasi bahwa klub ingin berinvestasi dengan pemain muda. Tim baru ditargetkan menuai hasil dalam kurun paling lama 10 tahun.
"Saya merasa tidak punya waktu untuk menunggu. Saya berusia 27 tahun saat itu dan ingin menang," tutur Torres dalam buku berjudul Ring of Fire: Liverpool FC into the 21st Century - the players' stories.
"Faktanya, lima tahun setelahnya, lihat saja mereka. Mereka masih membangun skuad dan berada di posisi yang sama ketika saya pergi," ucap striker berkebangsaan Spanyol itu.
Setelah memutuskan hengkang ke Chelsea, Torres lantas menjadi musuh untuk penggemar Liverpool. Bahkan, kepindahannya ketika itu diwarnai pembakaran seragam bernomor 9 oleh sejumlah suporter.
Perlakuan pendukung Liverpool membuat Torres sakit hati. Sebab, dia berganti seragam tidak cuma karena faktor finansial.
"Mereka mempresentasikan saya sebagai pengkhianat. Mereka bisa saja mengakui kesalahan dengan seluruh tim, tetapi coba mencari orang untuk disalahkan," kata Torres.
Setelah meninggalkan Anfield, Torres pun merengkuh tiga trofi, salah satunya Liga Champions pada 2012. Dia hampir memenangi turnamen serupa bersama Atletico Madrid pada musim lalu, tetapi kalah dari Real Madrid di final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.