Berkat kesuksesan fantastis Ranieri membawa Leicester juara, rivalitas dia dengan Mourinho justru menjadi lebih sejuk.
Mou tak sungkan melayangkan pujian buat sang rival lama.
"Saya ingin memberi selamat kepada semua orang di Leicester. Titel bagi Leicester sungguh ajaib," kata eks pembesut Porto tersebut.
Respek dan kekaguman juga ditunjukkan Ranieri setelah Mourinho diangkat sebagai Manajer Manchester United musim panas ini.
Mou disebut sebagai sosok paling tepat guna meneruskan tradisi raihan gelar United setelah era Sir Alex Ferguson.
"Mourinho dapat menjadi Ferguson yang baru. Dia tidak akan bertahan 26 tahun, tapi akan mewariskan jejaknya sendiri di United," ucap Ranieri di situs Express.
Hubungan Mou-Ranieri yang adem tergambar pula ketika mereka berpelukan hangat pada momen laga amal Soccer Aid 2016 di Manchester, 5 Juni lalu.
Setelah melewati periode penuh kebencian hingga saling memberi respek, kedua manajer itu kembali bersua dalam duel mempertaruhkan gelar domestik pertama di Inggris jelang musim 2016-2017.
Dalam keadaan seimbang soal rekor pertemuan di antara mereka (2 menang-2 seri-2 kalah), Ranieri dan Mourinho siap membuka persaingan babak yang baru melalui potensi gelar di Community Shield 2016. (Beri Bagja)
Rekor Duel Claudio Ranieri vs Jose Mourinho (2 menang-2 seri-2 kalah)
14/12/2015: Leicester vs Chelsea 2-1
5/5/2010: Inter Milan vs AS Roma 1-0
27/3/2010: AS Roma vs Inter Milan 2-1
8/11/2009: Inter Milan vs AS Roma 1-1
18/4/2009: Juventus vs Inter Milan 1-1
22/11/2008: Inter Milan vs Juventus 1-0
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.