KOMPAS.com - Mengenakan seragam bernomor punggung 10 biasanya menjadi salah satu sorot perhatian.
Namun, tak banyak yang kenal dengan Joao Mario, gelandang Portugal yang mengenakan nomor "keramat" tersebut di Euro 2016.
Apa pandangannya terhadap final melawan Perancis?
Joao Mario merupakan gelandang milik klub Sporting CP, Portugal. Ia baru melakoni debut bersama tim nasioal Portugal paada 11 Oktober 2014, menggantikan Cristiano Ronaldo dalam laga persahabatan melawan Prancis di Paris.
Perannya di laga itu cukup besar. Tak lama setelah masuk ke lapangan, Mario dilanggar oleh Paul Pogba di kotak terlarang. Penalti!
Ricardo Quaresma sukses melakukan tugasnya sebagai eksekutor, walau hasil akhir adalah 2-1 untuk kemenangan Perancis. Sebelumnya, Karim Benzema dan Paul Pogba sudah menjebol gawang Portugal yang dikawal Rui Patricio.
Joao Mario termasuk pemain timnas yang menjadi pilihan pelatih Fernando Santos sejak bertugas pada 23 September 2014 menggantikan posisi Paulo Bento.
Bagaimana Joao Mario menyikapi pendapat bahwa Prancis lebih diunggulkan di final Euro 2016? "Saya tak peduli pada perhitungan persentase peluang atau posisi favorit," katannya di situs UEFA.
Ia mengaku, Perancis diunggulkan karena bertindak sebagai tuan rumah dan memiliki sejarah lebih baik. "Mungkin Prancis merasa pada posisi difavoritkan, kami menghormati itu," ucapnya.
Akan tetapi, Joao Mario menegaskan bahwa seluruh pemain Portugal sangat menginginkan gelar juara yang pertama bagi negaranya. "Apapun bisa terjadi di final," katanya.
Lalu, apa rahasia Portugal bisa melaju ke final walau dengan langkah terseok-seok? Ia menyebut kuncinya adalah selalu percaya pada kemampuan tim.
Dalam perjalanan di Euro 2016, Mario mengatakan tim Portugal selalu berdiskusi guna mencari solusi memperbaiki kesalahan di pertandingan sebelumnya, seperti penampilan di fase grup yang tanpa kemenangan.
"Kami selalu berusaha menjaga keutuhan tim, walau dalam situasi kurang nyaman sekalipun. Tim Portugal tetap solid, percaya diri, dan semangat itu yang membawa kami ke final," tuturnya.