BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung dipastikan kembali diarsiteki Djadjang Nurdjaman. Manajemen Persib mengambil langkah cepat guna mendongkrak performa Maung Bandung yang tengah anjlok.
Djadjang tak menampik jika ia datang pada situasi kurang menguntungkan. Kekalahan atas Persegres Gresik, Senin (27/6/2016), membuat posisi Persib kian terjerembab ke papan bawah klasemen sementara TSC 2016. Ironisnya, Persib terpuruk saat tim dipenuhi pemain bintang.
"Yang pasti situasinya saat ini kurang mengenakan, saya harus masuk dalam kompetisi yang sudah berjalan. Dalam kondisi klasemen yang kurang bagus bahkan di menengah ke bawah," ucap Djanur saat ditemui di kediamannya, Selasa (28/6/2016).
Menyadari ada yang salah dengan Persib, Djanur pun memberikan sejumlah catatan penting untuk Atep dan kawan-kawan.
"Saya harus berbuat dan tetap optimistis ke depan karena dari materi pemain tidaklah buruk. Tidak buruk meski tidak istimewa dan masih bisa diotak-atik apalagi jumlahnya banyak," tuturnya.
Salah satu yang menjadi sorotan Djanur yakni minimnya kreasi di lini tengah yang menyebabkan alur bola ke lini depan tak maksimal.
"Sebetulnya masalah di tengah ke depan, kalau belakang bagus karena bisa beberapa kali clean sheet tapi setelah kalah dari Surabaya mulai harus evaluasi. Yang dibenahi semua, tapi problem utama di tengah ke depan karena tidak produktif," kata pria berusia 58 tahun itu.
Pada pertandingan kontra Persegres, Djanur menilai Atep cs terlalu banyak melakukan long pass. Kondisi itu disebabkan buruknya transisi serangan.
Selain itu, ia pun turut menyoroti persoalan internal tim yang kurang solid. Bahkan, ia sedikit menyindir gaya kepemimpinan mantan pelatih Persib, Dejan Antonic, yang kurang memberikan pendekatan personal terhadap para pemain.
"Memang suasana di tim kemarin tidak dibentuk saja kekompakannya. Saya tetap mengikuti perkembangan tim meski di luar. Saya sudah punya kiat tersendiri dan akan kembali melakukan itu. Semua dalam kebersamaan termasuk pergi latihan bareng karena kemarin kan pergi sendiri-sendiri, pelatih juga ga bareng," tutur Djanur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.