KOMPAS.com - Pelatih Inggris, Roy Hodgson, menyadari adanya peluang bagi timnya bertemu dengan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo pada babak 16 besar Piala Eropa 2016. Kendati begitu, Hodgson mengaku tak gentar akan hal tersebut.
Inggris menyudahi perjalanan di fase grup dengan hasil imbang tanpa gol saat melawan Slowakia di Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Etienne, pada Selasa (21/6/2016) waktu setempat.
Inggris pun terpaksa menyandang status runner-up Grup B Piala Eropa 2016. Mereka berada di bawah Wales yang pada saat bersamaan meraih kemenangan 3-0 atas Rusia.
Dalam fase gugur Piala Eropa 2016, tim runner-up Grup B akan berhadapan dengan tim runner-up dari Grup F pada babak 16 besar.
Dengan demikian, Inggris mempunyai peluang berjumpa dengan Portugal, mengingat Ronaldo dkk kini berada di urutan ketiga Grup F, dan masih mempunyai satu laga melawan Hungaria, pada Rabu (22/6/2016).
Bagi pendukung Inggris, kemungkinan tersebut bisa saja agak mengkhawatirkan, terutama mengenai ancaman yang bakal ditampilkan Ronaldo sebagai pemain bintang Portugal.
Ronaldo memang tidak mencetak gol dalam dua laga teranyarnya, termasuk kegagalan mengeksekusi penalti saat melawan Austria.
Akan tetapi, Ronaldo tetaplah seorang bintang. Terlebih lagi, dia merupakan top scorer Liga Champions 2015-2016 (16 gol).
Goalless, frustrated, angry.
Here's what might be wrong with Cristiano Ronaldo... https://t.co/CThSbpf0Gu pic.twitter.com/1QSLmQZ2K0
— BBC Sport (@BBCSport) June 22, 2016
Hodgson pun paham dengan kapasitas yang dimiliki Ronaldo. Kendati begitu, ia mengaku tak gentar menghadapi seluruh tim pada babak 16 besar, termasuk Portugal dan Ronaldo-nya.
"Pada turnamen ini, saya pikir kita tidak menyaksikan reputasi satu orang pemain saja. Namun, kita melihat apa yang dilakukan sebuah tim di lapangan. Jika itu Portugal, berarti memang harus Portugal," ujar Hodgson seperti dilansir The Mirror.
"Kenapa kami harus tidak percaya diri (melawan Portugal)? Kami pernah mengalahkan mereka di Wembley dengan permainan ofensif, lalu sejauh ini Portugal hanya memetik dua poin dari dua laga terakhirnya," ucap Hodgson.
Kemenangan Inggris atas Portugal yang dimaksud Hodgson terjadi pada 2 Juni 2016. Kala itu, dalam tajuk persahabatan, Inggris menang 1-0 lewat tandukan Chris Smalling pada menit ke-86.
Meskipun demikian, menilik empat pertemuan terakhir kedua negara dalam turnamen akbar (Piala Dunia dan Piala Eropa), Inggris tak lebih baik dari Portugal.
Dari empat pertemuan itu, Inggris selalu kalah dari Portugal, baik dalam waktu normal maupun babak adu penalti.
Contohnya pada Piala Eropa 2004. Inggris disingkirkan Portugal pada babak perempat final melalui drama adu penalti. Kejadian serupa juga terjadi di babak perempat final Piala Dunia 2006.