LONDON, KOMPAS.com - Granit Xhaka ternyata memilih Arsenal karena tertarik dengan kepemimpinan wasit Premier League. Pemain yang dibeli dari Borussia Moenchengladbach itu memuji "keluwesan" wasit-wasit Inggris dalam memimpin pertandingan.
Arsenal mengkonfirmasi keberhasilan membeli gelandang Borussia Moenchengladbach, Granit Xhaka, pada Rabu (25/5/2016). Daily Mail mengklaim nilai transfer Xhaka sebesar 35 juta poundsterling atau sekitar Rp 701 miliar.
Xhaka pun senang dengan bergabung ke Arsenal. Selain untuk meningkatkan karier sepak bola, alasan dia pindah adalah karena menyukai gaya bermain tim arahan manajer Arsene Wenger itu.
"Saya suka permainan sepak bola yang agresif dan menjadi pemimpin tim. Saya memang baru berusia 23 tahun, tetapi telah menjadi kapten di klub besar di Jerman," ujar Xhaka kepada situs resmi Arsenal.
Xhaka juga menyebutkan bahwa salah satu alasan dirinya bergabung dengan Arsenal dan bermain di Premier League adalah wasit. Xhaka menilai wasit Premier League tidak "selembek" di Bundesliga.
"Di Jerman, Anda bisa tampil agresif, tetapi wasit selalu meniup peluit. Di Inggris, tidak akan terjadi hal seperti itu. Hal tersebut sangat bagus bagi saya. Saya juga suka gaya bermain cara Arsenal," kata pemain berusia 23 tahun itu.
Xhaka memang dikenal sebagai pemain yang agresif. Terbukti, dia menjadi pemain yang paling sering melakukan pelanggaran di Bundesliga, yaitu 2,6 per laga.
Catatan terakhir berbanding lurus dengan rapor kedisiplinan Xhaka, yang menerima tiga kartu merah musim lalu. Di lima liga besar Eropa, hanya ada tiga pemain dengan rapor serupa, yaitu Antoine Devaux, Jeison Murillo, dan Victor Wanyama.
OK, let’s announce Xhaka… https://t.co/u8siwTRzUY #GunnerGranithttps://t.co/AqskUiGrX4
— Arsenal FC (@Arsenal) May 25, 2016
Meski begitu, Xhaka tidak melulu memeragakan permainan keras. Rapor dia dalam mendistribusikan bola juga cukup bagus, yaitu akurasi operan yang mencapai 85 persen dan kesuksesan dribble 79 persen.
Statistik inilah yang dilihat Wenger. Manajer asal Perancis itu mengaku telah memantau pemain berdarah Albania itu sejak lama.
"Granit Xhaka adalah pemain muda yang sangat menarik. Dia memiliki banyak pengalaman di Liga Champions dan Bundesliga. Dia adalah pemain yang bisa meningkatkan kualitas skuat kami," tutur Wenger.
"Kami juga berharap Xhaka bisa tampil bagus di Piala Eropa 2016 bersama Swiss sebelum menyambutnya di Arsenal musim depan," ucapnya lagi.
Xhaka telah menjadi andalan tim nasional Swiss sejak kategori U-17. Dia mengantarkan timnya menjadi juara dunia pada 2009. Pada Piala Eropa U-21, Xhaka mengantarkan timnya melangkah hingga final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.