MILAN, KOMPAS.com - Sepak bola sering menjadi jalan yang mengubah kehidupan sebagian besar pemain untuk menjadi lebih baik.
Hal itu yang dirasakan Felipe Melo. Gelandang Inter Milan tersebut mengaku bahwa dirinya mungkin hidup bergelut dalam kejahatan seandainya gagal menjadi pesepak bola.
Terlebih, Melo mengaku bahwa ia lahir dari keluarga sederhana. Namun, kerja keras Melo untuk menjadi pemain akhirnya tidak sia-sia.
"Ayahku sering bekerja sampai dua shift agar kami tetap hidup dan saya banyak berkorban. Hanya, baru-baru ini saya mulai menyadari betapa pentingnya pengorbanan tersebut. Saya tidak akan berada seperti sekarang tanpa mereka," kata Melo kepada Sky Sports.
Selain hidup dalam keluarga sederhana, Melo juga mengaku dibesarkan di dalam perkampungan kumuh.
"Banyak obat-obatan dan senjata. Terkadang setelah saya kembali dari berlatih, saya menemukan salah rekan meninggal. Saya harus memilih antara sepak bola dan hidup dalam kriminal," tuturnya.
Melo pun membuat pilihan tepat dengan menjadi pemain sepak bola. Pemain kelahiran Brasil tersebut cukup sukses dalam kariernya setelah membela klub-klub besar Eropa di antaranya Juventus, Galatasaray, dan Inter Milan.
"Sepak bola sangat penting bagi saya. Seandainya tidak menjadi pesepak bola, saya menjadi pembunuh," tuturnya.