MADRID, KOMPAS.com — PSV Eindhoven murka pada sikap suporter mereka yang melecehkan sejumlah pengemis wanita di Kota Madrid jelang laga kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid, Selasa (15/3/2016).
Manajer Umum PSV, Toon Gerbarand, menyebutkan, tindakan suporter tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai klub dan berjanji akan memberikan hukuman kepada suporter tersebut.
"Seandainya kami menemukannya, mereka akan mendapat masalah serius, dan kami akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman. Kami akan melakukan segalanya untuk menemukan orang-orang yang melakukan hal tak terpuji ini," ucap Gerbrand.
Sejumlah kelompok suporter PSV memang bertindak keji. Mereka mempermalukan sekelompok pengemis wanita dengan menyuruhnya melakukan push-up.PSV disassociate themselves from the people who caused some incidents in Madrid yesterday: https://t.co/kv7189VoOshttps://t.co/VjQyNL3O56
— PSV International (@psveindhoven) March 16, 2016
Mereka juga sebenarnya memberikan uang koin kepada para pengemis tersebut. Namun, mereka melakukannya dengan cara melemparkan koin-koin tersebut ke lantai sambil tertawa.
Aficionados del PSV burlan a las gitanas en Plaza Mayor y las hacen luchar por unos céntimos @el_pais @EdPeriodismo pic.twitter.com/U6YjmBA14j
— Pablo Vander (@pablo_vande) March 15, 2016
"Sementara itu, orang-orang Belanda tertawa-tawa. Padahal, mereka (suporter PSV) hanya memberi mereka lima sen. Hal terburuk dari yang terburuk adalah saat mereka melemparkan potongan-potongan roti ke tanah," tuturnya lagi.
PSV tampaknya terkena "karma" dari sikap para suporternya. Mereka tersisih oleh Atletico Madrid lewat drama adu penalti sehingga gagal ke perempat final.