Di sela kegiatan terakhirnya di Bandung, Djanur menyempatkan diri untuk makan siang di warung nasi yang berlokasi di samping Mes Persib. Ikan asin dan ulukutek leunca atau ranti (sejenis terong-terongan yang biasa dijadikan lalapan) menjadi menu favoritnya.
"Saya akan kangen ulukutek leunca dan ikan asin. Kangen juga aktivitas jemput cucu dan main bulu tangkis," katanya.
Meski begitu, dia mengaku tak akan kesulitan mendapat makanan Sunda. Pasalnya, di Italia, Djanur akan ditemani anak keduanya, Marlina, yang tinggal di Verona.
"Pasti perbekalan makanan ada, seperti mi instan. Namun, untuk makanan, tidak akan terlalu sulit karena ada anak saya yang sudah tinggal lama di sana," kata Djanur.
Seperti diketahui, rencana kursus kepelatihan Djanur sudah didengungkan sejak lama. Sekolah kepelatihan ini merupakan hadiah dari PT Persib Bandung Bermartabat atas prestasi yang ditorehkan mantan pelatih Pelita Jaya tersebut.
"Sejauh ini, gambaran kegiatan di Italia adalah belajar tentang metodologi Akademi Inter Milan, khususnya tim U-16 atau U-18 dan U-19. Saya akan melihat sesi latihan pertandingan dan turnamen," tutur Djanur.