Manajer Sriwijaya FC, Robert Herri, menjelaskan, pada awalnya, menargetkan akan ada 5.000 suporter hadir di GBK. Mereka diharapkan menjadi penyemangat Titus Bonai dkk.
Robert tidak menjelaskan secara terperinci penyebab perusahaan bus menolak mengantarkan suporter Sriwijaya ke Jakarta. Namun, kemungkinan besar hal itu terjadi lantaran perusahaan bus takut armadanya dirusak oleh oknum suporter.
"Akhirnya ada tadi yang berangkat ke Jakarta ikut truk pasir atau ikut truk sawit," tuturnya.
Meski begitu, Robert mengaku tetap optimistis perjuangan timnya mendapatkan dukungan besar dari suporter pada laga nanti.
"Masyarakat Sumatera Selatan sangat antusias untuk menyaksikan final ini. Soalnya, kebetulan masyarakat Sumatera Selatan nyaris tidak pernah menjadi tuan rumah selama Piala Presiden," ujarnya.
"Semoga masyarakat Sumsel dan suporter yang ada di Jabotabek bisa hadir dan mencapai 5.000 orang," tutur dia.
Gelora Bumi Sriwijaya atau Stadion Jakabaring memang hanya sekali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Presiden 2015. Itu terjadi pada perempat final melawan Bonek FC.
Akan tetapi, laga tersebut hanya berlangsung 15 menit lantaran Bonek FC enggan meneruskan laga akibat dijatuhi penalti. Pada semifinal melawan Arema Cronus, Laskar Wong Kito memainkan laga di Stadion Manahan, Solo.