Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlari bersama Juergen Klopp

Kompas.com - 09/10/2015, 16:44 WIB
Anju Christian

Penulis

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Pada 10 Agustus 2014, Juergen Klopp sempat berjalan di lorong Stadion Anfield. Dia melihat sebuah poster terkenal bertuliskan "This Is Anfield" dan membaca kalimat yang tertera sebelum menuruni anak tangga.

Empat belas bulan berselang, akun Twitter resmi Liverpool merilis video tersebut. Turut serta tagar #KloppLFC. Klopp memang kembali sebagai kawan, bukan lagi lawan. Takdir, begitu Liverpool menyebutnya.

Sekalipun menuai sejumlah pujian, keputusan Liverpool menunjuk Klopp masih menimbulkan pertanyaan. Liverpool adalah klub non-Jerman pertama sepanjang karier Klopp baik sebagai pemain maupun pelatih. Ada keraguan apakah Klopp mampu beradaptasi dengan tuntutan dan kultur sepak bola Inggris.

Begitu pula dengan taktik. Liverpool kerap berganti gaya pada masa Brendan Rodgers. Pada awal kedatangan Rodgers, Liverpool lebih mengutamakan penguasaan bola. Belakangan, The Reds justru lebih pragmatis. Lantas, gaya apa yang bakal diusung Klopp?

Gegenpressing

Klopp adalah antitesis dari Josep Guardiola. Bagi Klopp, gaya mendominasi permainan lewat penguasaan bola kurang memacu adrenalin. Dia lebih menuntut anak-anak asuhnya memeragakan gaya eksplosif di lapangan.

"Pertarungan, bukan ketenteraman dalam sepak bola," kata pria berusia 48 tahun ini. [Baca: 10 Fakta Menarik Juergen Klopp]

Dia juga menerjemahkan persepsi tersebut dalam sistem permainan yang disebut gegenpressing. Saat kehilangan bola, para pemain diminta mengerumuni lawan untuk merebutnya kembali. Setelah kembali mendapatkan bola, mereka selalu mencari kesempatan melancarkan serangan balik.

Pendekatan Klopp menuntut permainan dengan tempo tinggi sepanjang 90 menit. Seolah sedang melakukan olahraga rugbi, pemain tak boleh berhenti berlari.

Salah satu contohnya adalah laga antara Olympique Marseille dan Borussia Dortmund pada musim 2011-12. Menurut catatan UEFA, rata-rata jarak yang ditempuh pemain non-kiper dari Dortmund mencapai 12,3 kilometer.

Sistem gegenpressing juga telah terbukti melumpuhkan tim-tim besar. Berkat gaya tersebut, Dortmund mampu menyingkirkan Real Madrid pada babak semifinal 2012-13 dan melaju ke partai puncak di Stadion Wembley.

Siapa yang klop?

Bukan perkara mudah bagi Klopp untuk menerapkan pendekatannya dengan Liverpool. Sebab, bersama Dortmund, Klopp mendapat jadwal yang lebih bersahabat.

Sebagai perbandingan, Premier League diikuti 20 klub, sedangkan Bundesliga cuma 18. Dengan kata lain, para pemain Liverpool akan menjalani empat pertandingan lebih banyak di liga.

Lebih berat lagi karena ada Liga Europa dan dua turnamen "sampingan" di Inggris, yakni Piala Liga dan Piala FA. Semakin jauh Liverpool melangkah, para pemain bakal semakin terkuras.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com