"FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) ingin mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana kunjungan semacam itu (ke Indonesia)," ujar juru bicara FIFA dalam keterangan seperti diberitakan Reuters, Selasa (25/8).
Pernyataan FIFA ini menanggapi pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bahwa FIFA akan mengunjungi Indonesia sebelum Oktober. Imam mengatakan hal itu saat mengukuhkan Pengurus Pusat Asosiasi Street Soccer Indonesia, Kamis (20/8), di Jakarta (Kompas, 21/8).
Dalam pernyataannya yang diberitakan media, termasuk Reuters, Imam mengatakan, FIFA akan membentuk tim investigasi yang melibatkan unsur pemerintah. Imam juga berjanji menjelaskan segala hal terkait kebijakan pembekuan PSSI dengan harapan FIFA bersedia mencabut sanksi skors Indonesia.
"Tidak akan ada upaya dari FIFA/AFC hingga otoritas pemerintah terkait (Kemenpora) menghormati prinsip otonomi dari organisasi olahraga, seperti yang seharusnya dilakukan," tulis FIFA.
Sanksi pencoretan sementara Indonesia dari keanggotaan FIFA muncul pada akhir Juni menyusul langkah Menpora yang tidak mengizinkan dua klub Liga Super Indonesia (ISL), Persebaya Surabaya dan Arema Cronus, ikut ISL 2015 dengan alasan dualisme badan hukum. Langkah itu ditentang PSSI. PSSI lalu mengadukan hal itu kepada FIFA.
Oleh karena PSSI dinilai mengabaikan peringatan pemerintah, Menpora menerbitkan Surat Keputusan No 01307 tentang "Pembekuan" PSSI.
Dalam surat yang diterima Kompas beberapa waktu lalu, FIFA menegaskan, syarat boleh tidaknya klub sepak bola mengikuti kompetisi hanya bisa ditentukan oleh FIFA dan federasi sepak bola negara atau pihak lain yang ditunjuk. FIFA lalu menyimpulkan, langkah Menpora itu adalah tindakan intervensi atas kedaulatan mereka dan Statuta FIFA. (Reuters/JON)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.