Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI dan Menpora Perlu Berkompromi

Kompas.com - 14/08/2015, 15:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Konflik sepak bola nasional yang melibatkan PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga bakal terus berlarut-larut jika tidak ada titik temu atau kompromi di antara kedua belah pihak. Jika kondisi itu dibiarkan, bakal kian banyak pihak yang menderita.

"Jika kedua pihak masih tarik-menarik (memaksakan diri), persoalan ini sulit selesai. Harus ada kompromi yang mengacu pada prosedur FIFA," ujar Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, soal kisruh sepak bola nasional, Kamis (13/8), di Jakarta. Pakar hukum tata negara itu diundang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam pertemuan multipihak untuk membahas konflik PSSI-Menpora yang berakibat hilangnya mata pencarian ribuan pelaku sepak bola.

Sayangnya, pertemuan itu gagal menjembatani kedua pihak. Menpora Imam Nahrawi tidak hadir pada pertemuan penting itu. Ia hanya diwakili stafnya dari Bagian Hukum Kemenpora yang tidak berani mengambil kebijakan strategis. Adapun PSSI datang lengkap dengan Ketua Umum La Nyalla Mattalitti, Sekretaris Jenderal Azwan Karim, dan sejumlah pengurus PSSI lainnya.

Dalam pertemuan di kantor Komnas HAM Jakarta itu, Mahfud terenyuh mendengarkan cerita Rahmad Darmawan (pelatih sepak bola), Eka Wulandari (istri pesepak bola), dan Syamsuddin (wasit). Eka yang datang dari Malang, Jawa Timur, bercerita soal terkurasnya tabungan suaminya sehingga tidak bisa lagi membantu biaya pendidikan adiknya.

"Kami sangat sengsara (akibat terhentinya kompetisi menyusul pembekuan PSSI oleh Menpora)," ujar Eka sambil menitikkan air mata.

Menurut Mahfud, tokoh yang pernah menolak ditawari masuk ke Tim Sembilan bentukan Menpora, upaya Menpora yang melakukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tidak akan menyelesaikan masalah. "Keputusan PTUN itu tidaklah eksekutorial (tidak punya perangkat eksekusi). Jadi, jika pemerintah menang, tidaklah serta-merta itu bisa dieksekusi," katanya.

Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan menuturkan, pihaknya terbuka untuk dievaluasi dan bekerja sama dengan Kemenpora. "Kami sebetulnya sudah menyusun draf cooperation agreement (Kontrak Kerja Sama PSSI dan pemerintah sesuai Statuta FIFA) yang bisa menjadi solusi masalah ini. Tetapi, ini tidak ditanggapi Kemenpora," ujarnya.

Secara terpisah, Menpora Imam Nahwari mengatakan memang tidak akan datang atau mengirim pejabat tingginya ke pertemuan di Komnas HAM itu. Alasannya, Komnas HAM hanya mendengarkan suara dari pihak PSSI, tetapi tidak mengundang mereka yang menjadi korban dan saksi-saksi mafia pengaturan skor, juga para pemain yang tidak dibayar gaji dan hak-haknya,

"Komnas HAM juga harusnya mempelajari sejarah mengapa sampai Menpora memberikan sanksi administratif. Mereka sendiri, kan, yang rela mengorbankan puluhan klub hanya demi dua klub yang tidak lolos verifikasi BOPI. Mereka juga yang menghentikan liga, bukan kami," ucap Menpora. (JON/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com