Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Instruksi Sepak Bola Gajah dari Pengakuan Pemain PSS

Kompas.com - 30/07/2015, 10:54 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Instruksi sepak bola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang pada babak 8 besar Divisi Utama, 26 Oktober 2014 lalu, ternyata merupakan instruksi dari manajer. 

Berdasarkan pengakuan salah satu eks pemain PSS, Ronald (bukan nama sebenarnya), instruksi untuk melakukan gol bunuh diri disampaikan di ruang ganti saat turun minum babak pertama. Bahkan, karena pemain berusia 22 tahun ini tidak kunjung menjalankan instruksi, ia dipanggil ke pinggir lapangan dan diminta segera membuat gol bunuh diri. 

Dengan wajah ditutup syal dan mengenakan topi, mantan pemain PSS ini, yang tak mau disebutkan nama aslinya, buka-bukaan soal kronologi instruksi sepak bola gajah itu. 

"Jadi, saat turun minum, saya dipanggil Pak Suparjiono (Manajer PSS saat itu). Saat di ruang ganti, manajer mengatakan kalau saya bikin gol bunuh diri, PSS akan terhindar dari Borneo FC," ujar Ronald pada acara Kupas Tuntas yang digelar oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia di Hotel Merapi Merbabu, Yogyakarta, Rabu (29/7/2015) malam. 

Ronald mengaku sempat menolak instruksi itu karena tidak sesuai dengan kata hatinya. Sampai pertengahan babak kedua, ia pun tak kunjung melaksanakan instruksi itu. 

Namun, pada pertengahan babak kedua, tepatnya sekitar menit ke-70, ia kembali dipanggil oleh Suparjiono ke pinggir lapangan. Saat itu, ia dibentak agar segera melakukan gol bunuh diri. 

"Ndang di gol ke (cepet bikin gol bunuh diri). Ndak kedisikan Semarang," ucapnya mengulang kata-kata Suparjiono saat itu. 

Mendapat gertakan, ia pun lantas melakukan back pass ke kiper dan berujung menjadi gol ke gawang PSS. "Saya menyesal melakukan itu. Jujur, saya tidak bermaksud bikin gol bunuh diri," ucap dia. 

Ia mengaku tidak mengetahui apakah para pemain lain juga mendapat instruksi serupa. Hanya, siang hari sebelum pertandingan, usai briefing dengan pelatih, manajer memang meminta agar PSS jangan sampai bertemu dengan Borneo FC jika ingin naik ke ISL. 

"Saya bicara ini karena korban. Usia saya masih muda, karier masih panjang. Saya minta keadilan agar sanksi yang diberikan bisa dihapuskan," kata dia berharap. 

Gelandang PSS, Ridwan, menambahkan, ketika pertandingan, beberapa rekannya sempat mendatangi wasit agar menghentikan pertandingan. Sebab, pertandingan sudah berjalan tidak normal. 

"Beberapa pemain sudah mendatangi wasit dan minta pertandingan dihentikan, tetapi tetap dilanjutkan," ujar Ridwan. 

Sementara itu, Suparjiono saat dihubungi membantah semua keterangan dari empat pemain PSS terkait peristiwa sepak bola gajah. Ia menegaskan, pengakuan dari pemain PSS soal sepak bola gajah tidaklah benar. 

"Tidak benar itu. Saya tidak tahu dan tidak menginstruksikan apa pun ke pemain. Kan kasus ini juga sudah diselidiki dan disidangkan oleh PSSI," kata dia. 

Dari hasil sidang PSSI, sejumlah pemain mendapatkan denda serta larangan terlibat dalam sepak bola nasional, bahkan ada yang sampai seumur hidup. Begitu juga dengan pelatih dan manajer tim. Adapun Suparijiono lepas dari sanksi oleh PSSI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Timnas Indonesia
Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Timnas Indonesia
5 Hal Menarik dari Laga Timnas U23 Indonesia Vs Australia

5 Hal Menarik dari Laga Timnas U23 Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Klasemen Piala Asia U23 2024 Usai Timnas Indonesia Bekuk Australia

Klasemen Piala Asia U23 2024 Usai Timnas Indonesia Bekuk Australia

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Australia 1-0, Garuda Muda Ukir Sejarah!

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Australia 1-0, Garuda Muda Ukir Sejarah!

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia, Jeam Kelly Sroyer Ditandu Keluar, Hubner Masuk

Indonesia Vs Australia, Jeam Kelly Sroyer Ditandu Keluar, Hubner Masuk

Liga Indonesia
HT Indonesia Vs Australia 1-0: Ernando Tepis Penalti, Komang Bawa Garuda Muda Terbang

HT Indonesia Vs Australia 1-0: Ernando Tepis Penalti, Komang Bawa Garuda Muda Terbang

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia vs Australia, Tandukan Komang Teguh Bawa Garuda Unggul 1-0!

Timnas U23 Indonesia vs Australia, Tandukan Komang Teguh Bawa Garuda Unggul 1-0!

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ernando Ari Gagalkan Penalti Lawan!

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ernando Ari Gagalkan Penalti Lawan!

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Australia, Nathan, Kelly, dan Fajar Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Australia, Nathan, Kelly, dan Fajar Starter

Timnas Indonesia
Isi Curhat Shin Tae-yong Ke Media Korea Soal Wasit Kontroversial di Piala Asia U23

Isi Curhat Shin Tae-yong Ke Media Korea Soal Wasit Kontroversial di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Kandidat Pengganti Rezaldi Hehanussa di Persib

Kandidat Pengganti Rezaldi Hehanussa di Persib

Liga Indonesia
Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com