Pemain berusia 32 tahun itu memang pernah memperkuat Spurs pada 2010. Ia diboyong Spurs dari Real Madrid dengan banderol sebesar tujuh juta poundsterling (sekitar Rp 146 miliar).
Namun pada 2012, pemain didikan akademi sepak bola Ajax Amsterdam itu memutuskan hengkang dari Spurs untuk bergabung dengan mantan klubnya, Hamburger SV. Hal itulah yang menjadi penyesalannya hingga sekarang.
"Meninggalkan Tottenham adalah keputusan terbodoh dalam karierku. Tentu saja aku menyesalinya, karena di sana aku menjalani dua tahun terbaik dalam karier sepak bolaku," ujar Van der Vaart kepada The Mirror.
"Ketika Anda melihat tim kami saat itu, Tottenham memiliki pemain seperti (Gareth) Bale, (Luka) Modric, aku, dan (Aaron) Lennon, itu merupakan tim yang luar biasa. Menurutku, setiap laga kami bermain dengan baik. Kami banyak menguasai bola dan banyak hal yang menyenangkan," tutur Van der Vaart.
Van der Vaart juga mengatakan, saat dirinya tidak dijadikan pilihan utama oleh pelatih Spurs saat itu, Andre Villas-Boas, hal itu menjadi pertimbangannya untuk hengkang dari Stadion White Hart Lane.
"Dia (Villas-Boas) mengatakan, 'Kamu bukanlah pilihan utama saya'. Hal itu sulit dipercaya dan aneh rasanya saat dia mengatakan hal itu. Lalu, saya memutuskan untuk pergi," kata Van der Vaart.
Kini, pemain yang lahir di Kota Heemskerk, Belanda itu bermain di Real Betis. Van der Vaart bergabung ke Real Betis dengan status bebas transfer setelah kontraknya di Hamburger SV berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.