Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferry Paulus Bicara soal Peluang Hijrah 2 Pemain Persija

Kompas.com - 08/07/2015, 19:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengaku tidak akan melarang jika ada pemainnya yang ingin membela salah satu tim peserta Piala Kemerdekaan. Namun, ia menyatakan tidak bertanggung jawab jika ada konsekuensi pribadi yang harus ditanggung pemain itu.

Piala Kemerdekaan digagas oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sebanyak 23 klub Divisi Utama dikabarkan siap ikut serta dalam turnamen tersebut.

Salah satu klub peserta, Perserang Serang, beberapa waktu lalu dikabarkan berminat merekrut dua pemain Persija, yakni Andritany Ardhiyasa dan Ramdani Lestahulu. Kedua pemain itu saat ini berstatus bebas transfer setelah kontraknya diputus lantaran tidak ada kompetisi pada 2 Mei lalu.

"Silakan saja jika memang mau pindah ke sana (Perserang). Tetapi, sangat disayangkan tim tersebut berada di bawah level Indonesia Super League (ISL). Manajemen tidak akan menanggung konsekuensi jika si pemain mendapat sanksi dari PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia," kata Ferry.

"Transfer pemain dari Divisi Utama tidak dilarang. Tetapi, saya rasa pemain juga tidak mau pindah ke klub yang kastanya lebih rendah. Manajemen juga bisa ngambek jika itu terjadi," tuturnya.

Ferry mengakui bahwa kondisi keuangan para pemainnya saat ini memang menurun setelah tidak adanya kompetisi dan tunggakan gaji. Akan tetapi, Ferry lebih menyarankan kepada pemainnya untuk mencari peluang tampil di kompetisi luar negeri ketimbang membela tim Divisi Utama.

"Kondisi keuangan Persija memang sedang sulit akibat konflik (PSSI dan Kemenpora) ini. Akan tetapi, saya lebih setuju mereka main di luar negeri seperti Greg (Nwokolo) dan Stefano (Lilipaly)," ujarnya.

Persija memastikan diri tampil di turnamen Piala Indonesia Satu garapan Mahaka Sport yang telah mendapat restu dari PSSI. Namun, para pemain skuad Macan Kemayoran dikabarkan baru bersedia berkumpul jika tunggakan gaji mereka dilunasi atau setidaknya mulai dicicil manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com