AS Juara berkat "Bintang Rock Buas"

Dua gol AS lain dicetak oleh Lareun Holiday dan Tobin Heath, sementara Jepang hanya bisa membalas lewat aksi Yuki Ogimi dan gol bunuh diri Julie Johnston.

Lloyd tidak hanya menorehkan namanya sebagai pencetak gol tercepat, dua menit. Dia pun mencatatkan diri sebagai pencetak hat-trick pertama pada final Piala Dunia dan tentu saja yang tercepat (16 menit).

Pelatih tim putri AS, Jill Ellis, punya pujian khusus untuk Lloyd. "Saya memanggil dia 'Si Buas'. Dia luar biasa, seorang bintang rock. Saya ikut merasakan kebahagiaan dia," kata pelatih berusia 60 tahun itu seperti dilansir The Guardian.

Kebahagiaan Lloyd merupakan kebahagiaan seluruh tim, juga rakyat Amerika Serikat. Berkat kemenangan atas Jepang, AS menobatkan diri sebagai tim paling sering menjuarai Piala Dunia Wanita, tiga kali, hanya dalam tempo 24 tahun.

"Saya sangat bangga terhadap tim ini. Saya ikut bahagia bisa mewujudkan mimpi para gadis itu," tutur Ellis yang mengenyam ilmu sepak bola di Inggris.

Sementara itu, Lloyd mengaku sangat bahagia bisa mengantarkan AS meraih gelar ketiga. Gelar itu diperelok dengan trofi Bola Emas sebagai pengakuan pemain terbaik.

Lloyd sempat tak bisa berkata apa-apa. "Aku sempat merasa tak percaya. Aku sangat bangga terhadap setiap orang yang terlibat di tim ini. Kami telah membuat sejarah," ucap kapten AS itu.

Tambahan tiga gol pada laga final mengantarkan Lloyd sebagai pencetak gol terbanyak turnamen. Namun, Sepatu Emas lepas dari genggamannya karena ia kalah berkontribusi dibandingkan Celia Sasic, striker Jerman, meski sama-sama mengemas enam gol.