Sesuai data yang dihimpun Kompas.com, pascapembubaran klub sepak bola warga Ciamis tersebut, muncul beberapa pertanyaan dari para PNS yang telah dimintai sumbangan untuk PSGC. Mereka menanyakan ke mana larinya anggaran sumbangan yang dibuktikan dengan sebuah sertifikat aliran dana untuk PSGC tersebut.
Bahkan, dikabarkan pengurus klub itu pun memiliki utang bekas dana operasional dan gaji pegawai yang mencapai angka Rp 2 miliar.
Pembubaran klub itu pun sebelumnya diutarakan langsung oleh Manajer PSGC Asep Rudiat pada April lalu bersamaan dengan konfrensi pers laga terakhir PSGC melawan Selangor FA Malaysia.
"Kami menanyakan ke mana uang sumbangan ribuan PNS Pemkab Ciamis untuk PSGC yang kemarin dipungut. Soalnya kan PSGC sudah diketahui bubar," ujar salah seorang PNS di Setda Kabupaten Ciamis yang namanya enggan disebutkan dengan alasan keamanan keluarganya, kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2015) malam.
Dana sumbangan PNS yang ditaksir mencapai ratusan juta tersebut sampai sekarang belum diketahui peruntukannya. Pengurus dan pemerintah daerah pun selama ini tidak membeberkan penggunaan pungutan liar tersebut kepada para pegawai.
Para PNS dengan pangkat rendah dan menengah pun merasa keberatan ada pungutan tersebut terlebih tak diketahui jelas penggunaannya. Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari kepala daerah, sekda atau pengurus klub setempat.
Namun, para pejabat seakan bungkam saat dihubungi untuk dimintai keterangan atas kasus dugaan pungutan liar kepada para PNS tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.