JAKARTA, KOMPAS.com — Kiprah Indonesia pada SEA Games 2015 tercoreng. Bukan cuma karena kekalahan telak 0-5 dari Thailand (13/6/2015) dan Vietnam (15/6/2015), melainkan juga lantaran tuduhan pengaturan skor oleh bandar judi.
Tepatnya Selasa siang, Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola mengungkap indikasi rekayasa dalam perebutan medali perunggu melawan Vietnam. Mereka memutar percakapan dengan bandar judi yang dipanggil Das dalam konferensi pers di Senopati, Jakarta.
Dalam percakapan tersebut, seorang berinisial BS bertindak sebagai pengorek informasi. Ia telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) satu hari sebelum pertandingan atau Minggu (14/6/2015).
Berikut transkrip rekaman yang dikirim Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Muhammad Isnur.
Percakapan pertama
BS: Das, siapa yang bikin, siapa yang bikin tadi, Indonesia siapa yang bikin?
Das: Saya pantau kabar jauh orang Malaysia, tapi siapa saya tak tau. Orang siapa saya tak kenal.
BS: Menang berapa dia?
Das: Dapat kabar saja. Tadi kalah ... kosong.
BS: Apa?
Das: 5-0.
BS: Itu manajer Indonesia dapet?
Das: Tak tau lah, saya tak kenal. Tapi tadi dapat kabar Indonesia bikin.
BS: Bandar siapa, bandar siapa, bandarnya siapa?
Das: Bandarnya ...
BS: Opal, Opal?
Das: Aaaa...
BS: Ya sama kamu itu. Pal itu saudaramu.
Pihak Kemenpora menyaksikan pertandingan tersebut di sebuah hotel di daerah Melawai, Jakarta. Hasilnya sama persis dengan penuturan BS. Indonesia tertinggal 0-4 pada paruh pertama. Untuk memastikan laga telah diatur, BS pun menghubungi Das pada jeda laga.
Percakapan kedua
BS: Indonesia kalah berapa bos?
Das: 4-0 babak pertama. Tapi ada lagi dua atau tiga.