Menurut dokumen penyidik Kejaksaan New York, pada 2008, seorang petinggi FIFA diduga mentransfer dana sebesar 10 juta dollar AS dari FIFA ke akun bank milik Jack Warner yang saat itu menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF). Aliran transfer tersebut terbagi dalam tiga transaksi antara Januari dan Maret 2008.
Dalam laporannya, Kejaksaan New York tidak menyebut siapa petinggi FIFA yang terlibat dalam skandal korupsi itu. Namun, menurut The New York Times, Valcke diduga sebagai sosok yang dimaksud.
FIFA, melalui kepala media Delia Fischer, langsung membantah Valcke terlibat. Menurut dia, pembayaran sejumlah 10 juta dollar AS kepada Warner disahkan oleh kepala komite keuangan saat itu, dan dieksekusi sesuai dengan aturan organisasi FIFA.
Namun, hanya berselang satu jam setelah FIFA menyampaikan bantahan, muncul surat dari Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) yang dikirimkan kepada Press Association. Surat bertanggal 4 Maret 2008 itu memperlihatkan bahwa Valcke mengetahui aliran dana ke rekening Warner.
Lalu tertera juga jawaban FIFA yang berbunyi, "Surat itu sesuai dengan pernyataan kami, yang dalam hal ini menggarisbawahi bahwa Komite Keuangan FIFA telah membuat persetujuan final."
Menurut dakwaan Kejaksaan New York, uang 10 juta dollar AS itu ternyata masuk ke rekening pribadi Warner. Warner lalu membayarkan 750.000 dollar AS dari 1 juta dollar AS yang dijanjikannya kepada Chuck Blazer, yang merupakan whistle blower atau pengungkap kasus skandal korupsi FIFA.
Warner, yang telah ditangkap kepolisian Swiss pada 26 Mei lalu, mengungkapkan, memang ada petinggi FIFA yang terlibat. "Jika saya mencuri uang selama 30 tahun, siapa yang memberikan uang itu kepada saya? Bagaimana bisa dia tidak diperkarakan di dalam kasus ini?"
Adapun saat melakukan jumpa pers di Zurich, Selasa (2/6/2015), Presiden FIFA Sepp Blatter resmi mengundurkan diri. Blatter mengatakan, FIFA akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih presiden baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.