Kemenpora telah mengirimkan surat pertama kepada AFC pada Rabu (27/5/2015), tetapi belum ada jawaban dari. Menurut Alfitra, pihaknya akan mengirimkan surat kedua pada Jumat (29/5/2015) sore ini.
"Menpora berjuang mati-matian agar laga Persipura melawan Pahang bermain di Indonesia. Bahkan teman-teman wartawan sudah dengar, Menteri menjelaskan kepada kita semua agar Persipura bermain," kata Alfitra seusai berdialog dengan perwakilan Persipuramania, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Papua Yan P Mandenas, anggota Komisi V DPRD Provinsi Papua Jack Komboy, dan tokoh masyarakat Papua, di kantor Kemenpora, Jumat (29/5/2015).
"Kami sudah berkirim surat ke AFC, dua hari lalu. Sore ini, surat kedua akan dilayangkan. Sore ini juga saya akan berkoordinasi dengan kedubes di Kuala Lumpur. Jika tidak ada jawaban besok, Senin kami akan berangkat ke Kuala Lumpur bersama DPRP dengan perwakilan tokoh Papua. Semoga AFC terbuka hatinya karena ini pertandingan yang ditunggu, bukan hanya oleh rakyat Papau, tetapi seluruh masyarakat Indonesia," sambungnya.
Alfitra pun mengaku yakin pihaknya bakal diterima oleh AFC. "Kami berusaha. Namanya usaha," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pertandingan babak 16 besar antara Persipura dan Pahang yang sedianya digelar di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015). Namun, pertandingan batal digelar karena tiga pemain Pahang, yaitu Dickson Nwakaeme asal Nigeria, Zesh Rehman asal Pakistan, dan Domion Delano Stewart asal Jamaika, gagal mendapatkan visa masuk ke Indonesia.
Tak ayal, seluruh tim Pahang memutuskan langsung pulang ke Malaysia. Mereka kemudian menyalahkan PSSI, mengingat dijanjikan visa on arrival untuk para pemain tim tamu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.