Jack Komboy (Komisi V DPR Provinsi Papua) dan Yan P Mandenas (Komisi IV DPR Provinsi Papua) berserta perwakilan Persipuramania, Wilson, mendatangi Kemenpora sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka menuntut bertemu Menpora, Imam Nahrawi, dan Ketua BOPI, Noor Aman.
Mendengar Menpora tidak berada di tempat, Persipura mania berang. Mereka mencari-cari Menpora. Mereka menendang kaleng asbak, memukul meja, hingga mencabut tanaman hias yang ada di dalam gedung Kemenpora.
Pihak keamanan berusaha menenangkan Persipuramania. Staf khusus Menpora pun datang untuk menerima pengunjuk rasa. Situasi pun terkendali.
Tak lama berselang, Sekretaris Persipura, Rocky Babena, dan Media Officer Persipura tiba di Menpora.
Akhirnya, Ketua BOPI, Noor Aman, berdialog dengan seluruh perwakilan Persipura. Dialog juga sempat berjalan panas tetapi situasi tetap terkendali.
Jack Komboy mengungkapkan tujuan pihaknya datang ke Kemenpora untuk meneruskan aspirasi yang disampaikan oleh pecinta Persipura dan Persipuramania.
"Kami meminta ada kepastian pertandingan Persipura dan Pahang FA digelar lagi. Masyarakat Papua meminta itu. Dengan batalnya laga ini, situasi di Papua cukup panas karena Persipura adalah harga diri mereka," kata Jack Komboy.
Wilson mengaku kecewa dengan batalnya pertandingan ini. "Kami datang dari Papua ingin menuntut. Persipura merupakan ikon Papua. Mengapa Persib bisa bermain, kok kami tidak bisa," sambungnya.
Dalam dialog tersebut, baik Noor Aman dan perwakilan Persipura menjelaskan kronologi batalnya Persipura bertanding. Persipura juga meminta dicabutnya SK pembekuan PSSI. Namun, Noor Aman tidak bisa memenuhinya sehingga dialog berakhir buntu.
Kasus Pahang FA bermula karena tiga pemainnya, yaitu Dickson Nwakaeme asal Nigeria, Zesh Rehman asal Pakistan, dan Domion Delano Stewart asal Jamaika, gagal mendapatkan visa masuk ke Indonesia. Tak ayal, seluruh tim Pahang FA memutuskan langsung pulang ke Malaysia. Pahang FA kemudian menyalahkan PSSI. Mereka dijanjikan oleh PSSI mendapat visa on arrival.
BOPI menolak jika pihaknya disalahkan karena dianggap mempersulit visa ketiga pemain tersebut. Sebab, ketiga pemain tersebut bukan berasal dari negara yang memiliki fasilitas visa on arrival. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan calling visa terlebih dahulu, yang dibuat di Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.