"Kami sepakat dalam pengertian Menpora ingin memperbaiki sistem sepak bola Indonesia. Namun, di satu sisi juga, kalau dalam bahasa lain, jika ingin membersihkan tikus-tikus di sana, ditangkap saja tikus-tikus itu, jangan bakar rumahnya," ujar Richard kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Pernyataan itu diungkapkan Richard setelah ratusan Jakmania menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Mereka meminta agar Presiden Joko Widodo segera turun tangan membenahi konflik antara PSSI dan Kemenpora.
Konflik itu berujung pada langkah PSSI menghentikan seluruh kompetisi di Indonesia karena alasan force majeure. PSSI menilai program-programnya tidak didukung oleh pemerintah.
Alhasil, klub-klub peserta ISL 2015 pun bereaksi. Mereka dikabarkan akan menggelar pertemuan di Jakarta pada Rabu (6/5/2015) untuk mengambil sikap atas putusan PSSI tersebut.
Sementara itu, Kemenpora menyatakan akan tetap menggulirkan kompetisi seusai rencana awal pada 9 Mei mendatang. Kemenpora akan mengumumkan nama-nama anggota Tim Transisi yang bakal mengambil alih tugas PSSI pada pekan ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan sebelumnya menegaskan, klub-klub akan tunduk kepada organisasinya. Ia pun meyakini, Tim Transisi tidak akan bisa menggulirkan kompetisi tanpa dukungan dari PSSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.