Selain punya komitmen, mereka juga takut akan sanksi tegas PSSI apabila ada yang tetap ikut kompetisi bentukan Kemenpora. "Bisa saja begitu kena sanksi dari PSSI. Tetapi kami percaya klub tetap komit. Kami tidak ingin kompetisi menjadi dua seperti dulu,” kata Syahril.
Terbaru, PSSI telah menghentikan kompetisi ISL pasca-Kemenpora membekukan organisasi tertinggi sepakbola tanah air ini. ISL, tuturnya, hanya bisa digelar bila Kemenpora mencabut surat keputusan pembekuan PSSI.
Buntut dari penghentian kompetisi, banyak klub menuntaskan kontrak seluruh pemain dan pelatih. Namun berbeda lagi dengan soal rencana beberapa klub turun dalam kompetisi di luar negeri. Syahril meyakini, pihaknya tidak bisa menghalangi rencana klub tersebut.
"Semua ingin kemana saja terserah saja. Klub Aceh berencana ikut kompetisi di Malaysia, Persipura mau ke kompetisi Papua Nugini, Arema ke Singapura, silakan," katanya.