"Demi kepastian kompetisi, maka kami mengambil keputusan tersebut (meniadakan ISL) agar situasinya menjadi pasti," ujar Hinca di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5/2015).
Hinca mengatakan, PSSI lebih pantas untuk menundukkan diri kepada induk sepak bola dunia, yakni AFC dan FIFA, daripada Menpora Imam Nahrawi yang notabene masih mitra kerja.
"Mau tidak mau PSSI ini harus menundukkan dirinya, baik di AFC maupun FIFA," tuturnya.
Atas keputusan ini, mantan Ketua Komisi Disiplin PSSI tersebut dengan tegas meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya terhadap pencinta sepak bola Tanah Air.
"Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas keputusan meniadakan kompetisi karena terjadinya force majeure," ujar Hinca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.