Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: Menjegal Chelsea

Kompas.com - 25/04/2015, 06:53 WIB
BEIN SPORT Gita Suwondo

Oleh: Gita Suwondo
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORTS 1

KOMPAS.com - Jangan pernah percaya dengan keunggulan statistik, jika Anda berhadapan dengan Jose Mourinho terutama di laga laga yang menentukan. Pragmatisme ala Mou jelas sekali terlihat ketika menjamu Manchester United, pekan lalu. Anak-anak didik Louis van Gaal unggul segalanya secara statistik, tetapi gagal melakukan hal terpenting yaitu menciptakan ancaman serius ke gawang lawan dan gol, sementara The Blues akhirnya menang karena memanfaatkan kesalahan kecil, yang menjadi favorit manajer mereka, Jose Mourinho. 

Kesalahan kecil itu adalah dekatnya posisi Antonio Valencia dengan Chris Smalling yang dimanfaatkan oleh gerakan Cesc Fabregas, back-heel Oscar, dan penyelesaian Eden Hazard yang datang dari second line. Gerakan tiga pemain yang dipasang sebagai gelandang serang oleh Mou ini sangat efektif dan itu tak lepas dari peran Didier Drogba yang lebih berperan sebagai shadow untuk mengalihkan perhatian barisan belakang dan jangkar Manchester United.

Jika sudah demikian, acungan jempol harus diberikan kepada The Happy One yang tampaknya akan kembali mempersembahkan gelar juara premier league bagi Chelsea. Gelar yang sudah tidak mereka raih sejak musim 2009-2010. Dua kemenangan dari sisa enam laga akan membawa The Happy One kepada gelar Premer League ketiganya bersama The Blues. Salah satu dari dua laga itu adalah pertandingan melawan Arsenal, yang dilatih oleh manajer "favorit" Mourinho, Arsene Wenger. 

Ya. Adalah Arsene Wenger yang terlihat selalu kalah didalam maupun diluar lapangan setiap berhadapan dengan Jose Mourinho. Media Inggris yang punya kegemaran membesar besarkan persoalan juga berperan penting dalam ketidakmampuan Wenger menghadapi Mou. Semasa kepemimpinan Mou di Stamford Bridge yang pertama tahun 2004 hingga 2007, Mou mencatat 2 kemenangan dan 4 kali imbang atas Arsenal. Ditambah juga masing masing satu kemenangan di Charity Shield musim pertamanya dan juga final Piala Liga di Millenium Stadium musim 2006/07. Wenger baru bisa kembali mencatat kemenagan atas Cheslea, di bulan Desember 2007, saat The Blues ditangani Avram Grant, sepeninggal Mourinho yang hengkang bulan September 2007 akibat berbeda pendapat dengan Roman Abramovich.

Dan, di era kedua kepemimpinan Jose Mourinho sejak musim 2013-2014, Keunggulan Chelsea terasa menyolok atas Arsenal. Dua kali menang dan satu kali imbang di premier league. Dan juga satu kemenangan di Piala Liga musim lalu. Empat laga tanpa Arsenal bisa satu kalipun membobol gawang Petr Cech atau Thibaut Courtois. Intinya perang urat syaraf yang dilayangkan oleh Mou terhadap Arsenal dan Wenger selalu mengena. Wenger yang jauh lebih senior dan seharusnya lebih bijaksana sering terlihat hilang akal seperti yang disuguhkannya di pinggir lapangan Stamford Bridge, akhir Oktober 2014 saat The Gunnres tertinggal 0-2 dari The Blues.

Jadi, walaupun faktor kekinian sangat milik Arsenal sekarang dengan delapan kemenangan beruntun di premier league, ada faktor psikologis yang harus dibenahi Wenger jika ingin mendapatkan hasil terhadap Mourinho yang artinya setidaknya memperlambat Chelsea untuk bisa menjadi juara di pertengahan minggu depan, saat tandang ke King Power Stadium, menghadapi Leicester City. Wenger harus benar benar meninggalkan egonya dan berpikir untuk menang. Berpikir pragmatis adalah satu satunya cara mengatasi strategi “nakal” The Special One. Pragmatis dalam beberapa laga terlihat juga menjadi folosofi Wenger musim ini. “Pendukung harus dibuat senang. Ada kepentingan mengutamakan mayoritas ketimbang kesenangan minoritas.” Itu kilah Le Professeur pada Arsenal Magazine, ketika ditanya tentang suksesnya akhir akhir ini. Bermain anti strateginya sendiri dengan terlihat lebih menunggu lawan menyerang dan bertahan rapi terlihat ketika menang di Ettihad dalam premier league dan ketika mengalahkan Manchester United di Old Trafford dalam piala FA.

Tetap yang namanya sudah karakter, Wener kerap terpancing jika lawan juga menunggu diserang, seperti yang terlihat ketika menjamu AS Monaco di perdelapan final liga champion. Hal seperti ini yang harus diwaspadai oleh Wenger dan ponggawa ponggawanya hari Minggu nanti. Chelsea pasti akan menunggu seperti halnya AS Monaco dan punya kemampuan serang balik yang jauh lebih luar biasa dibandingkan AS Monaco. Sejak kalah dari Tottenham Hotpsur di tahun baru, John Terry dkk telah mencatat 9 kali menang dan 3 kali imbang di premier league. Mengerucut ke laga tandang, The Blues mencatat lima kemenangan beruntun.

Artinya kehebatan Arsenal terutama saat menjamu lawan diimbangi juga dengan rekor tandang Chelsea yang tidak kalah hebat. Dari sisi kesiapan pemain, The Blues kemungkinan besar masih belum bisa enurunkan Diego Costa ataupun Loic Remy. Tapi Nemanja Matic dan Cesc Fabregas selamat dari kartu kuning minggu lalu dan masih bisa bermain. Dan sejak kapan Mou sangat tergantung dengan satu dua pemain ? Membawa laga pada kejenuhan pentonton yang menyaksikan adalah keahlian Mourinho. Pertanyaannya apakah Wenger rela berbuat yang sama ? Jika Wenger rela dan membawa laga pada tititk yang sangat jenuh, hasil maksimal bisa didapat. Jika Wenger keluar aslinya, berarti Cheslea hanya satu pertandingan lagi menuju gelar juara premier legague musim 2014/15. Sebagai penggemar sepakbola netral, saya berharap Wenger akan keluar aslinya. Tapi sebagai pundit dan melihat gaya mengalah Wenger sekarang demi kepentingan mayoritas pendukung, saya berpikir Wenger akan mencatat kemenangan perdananya atas Jose Mourinho minggu ini. ARSENAL 55- 45 CHELSEA

MANCHESTER CITY Vs ASTON VILLA
Dua laga kandang beruturut turut adalah yang diperlukan oleh Manuel Pelegrini untuk menjaga asa zona Liga Champion milik sang juara bertahan yang terlihat diujung tanduk menyusul hasil laga tandang Manchester City yang sangat mengkhawatirkan. Tanpa poin dari kunjungan ke Anfield, Turf Moor, Selhurst Park dan OldTrafford yang membuat kandidat utama penghalang Chelsea menuju gelar juara ini perlahan masuk ke posisi aman terakhir zona liga champion ini harus bekerja keras di Ettihad, kandang yang musim lalu demikian menakutkan bagi lawan, dimana The Citizen mencatat 17 kali menang, 1 kali imbang dan hanya kalah dari Chelsea dengan menciptakan 63 gol yang menjadi modal besar mereka menjadi juara, disamping konsistensi jelang musim berakhir pada saat tandang.

Kini laga tandang jadi kelemahan utama Vincent Kompany dkk. Juga kebocoran yang berulang di lini belakang dan tidak seefektif dan kreatifnya Yaya Toure seperti musim lalu menjadi faktor utama sulitnya City mempertahankan gelar. Lebih lanjut, laga kadang juga tidak menhasilkan sesuatu yang signifikan jika perbandingannya musim lalu. 52 dari 57 poin musim lalu didapat di Ettihad. Kini 8 poin sudah lenyap dari 17 kali menjamu lawan akibat kekalahan mengejutkan dari Stoke City dan Arsenal, serta ditahan imbang Chelsea. Dan baru 40 gol disarangkan Sergio Aguero dkk. Masih menyisakan dua laga lagi di Ettihad, poin maksimal 6 harus diraih untuk menjaga kejaran Liverpool yang secara matematis masih punya peluang masuk zona Liga Champion.

Dimulai dari menjamu Aston Villa di tea-time fixture minggu ke 34 Sabtu ini. Sepertinya mudah jika melihat urutan klasemen sementara saat ini. Peringkat empat menjamu urutan 15a. Tapi menjelang akhir kompetisi setiap laga akan sangat berat, kecuali menghadapi tim papan tengah yang sudah tidak punya kepentingan lepas atau menjauhi zona degradasi atau menembus zona liga champion dan liga eropa. Aston Villa adalah klub dengan kepentingan yang sangat besar, juga motivasi tinggi menyusul kemenangan mereka di Wembey atas Liverpool minggu lalu yang membuat anak asuhan Tim Sherwood ini masih punya peluang merebut gelar dan juga tiket ke Liga Eropa, jika bisa menjuara piala FA 30 Mei mendatang.

Walaupun dari sisi pendapatan poin di premier league salah satu klub besar sepakbola Inggris ini tetap tidak konsisten sejak ditangani oleh Tim Sherwood, dan posisi mereka masih 8 poin dari batas selamat degradasi, ada satu sosok yang sangat konsisten akhir akhir ini. Christian Benteke yang sudah membukukan 9 gol dalam 8 laga terakhir disemua kompetisi. Dan sosok striker murni dengan kemampuan heading yang luar biasa seperti inilah yang selalu jadi momok bagi Manchester City, terutama saat mencoba mengantisipasi set-piece lawan di kotak penalti.

Artinya, dibutuhkan konsentrasi duet centre back dan dua wing back City saat serangan balik pola 4-3-3 milik Aston Villa dibiarkan berkembang. Juga kemampuan Fernado ata Fernandnho untuk membantu pertahanan yang sering gagal mereka lakukan. Lini tengah tak pelak tetap akan menjadi milik tuan rumah dalam hal ball possesion. Tapi efektifitas Jack Grealish, Fabian Delph dan Tom Cleverley serta kedisiplinan Ashley Westwood harus jadi perhatian bagi lini tengah dan belakang tuan rumah, jika tidak ingin kecolongan seperti Liverpool.

Pertemuan pertama kedua tim musim ini di Villa Park menjadi gambaran betapa sulitnya Yaya Toure dkk menjebol gawang Brad Guzan walaupun meraih 3 poin. Saat itu Villa yang ditangani oleh Paul Lambert belum menggeliat seperti sekarang. Dengan David Silva masih belum bisa bermain, dibutuhkan kinerja ekstra lini tengah untuk meraih 3 poin wajib bagi tuan rumah. MANCHESTER CITY 55 – 45 ASTON VILLA

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Internasional
Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com