Demikian disampaikan anggota Komite Eksekutif Bidang Kompetisi, Erwin Dwi Budiawan, dalam rilis yang diterima Kompas.com. Menurut Erwin, putusan itu diambil terkait dengan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
BOPI sebelumnya dikabarkan telah mengirim surat bernomor 051/BOPI/KU/TV/2015 kepada CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Dalam surat itu, Persebaya Surabaya dan Arema Cronus tercantum dalam daftar klub yang tak boleh menjalani kompetisi.
Larangan itu juga didukung oleh surat dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kepada Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti. Pihak kepolisian diminta tidak menerbitkan izin keramaian untuk kedua klub tersebut.
"Posisi sekarang, menjalankan kompetisi dengan 16 klub tidak mungkin. Menjalankan dengan 18 klub ada hambatan dari BOPI. Jadi, ini harus ditelaah jalan keluarnya," ungkap Erwin.
"Telaah dan jalan keluar seperti apa akan menjadi tugas perdana Exco baru nanti. Mereka yang akan mengambil keputusan strategis itu," ujarnya.
Ini adalah kali ketiga ISL 2015 ditunda karena sejumlah syarat verifikasi klub-klub yang diminta oleh BOPI bermasalah. Awalnya, pelaksanaan kick-off kompetisi itu direncanakan bergulir pada 1 Februari, tetapi ditunda dua kali pada 20 Februari dan 4 April karena masalah tersebut.