Pesta Ulang Tahun Sederhana Sang Juara ISL

Meski berstatus sebagai salah satu tim paling mapan dalam hal finansial, perayaan ulang tahun ini justru digelar secara sederhana, tidak meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya dua buah tumpeng dan dua buah kue tart yang menjadi simbol perayaan.

Selain itu, jika di tahun sebelumnya Bobotoh biasa membirukan Kota Bandung, tahun ini hal tersebut justru kurang terlihat. Para pendukung setia Persib ini hanya melakukan konvoi kendaraan dari markas Viking di Jalan Gurame menuju mess Persib.

Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme para Bobotoh untuk tetap memadati Stadion Sidolig, markas klub kesayangan mereka. Patut disayangkan, meski dihadiri ribuan Bobotoh, jajaran pelatih dan pemain, tidak tampak satu pun pejabat tinggi dari manajemen PT Persib Bandung Bermartabat seperti Komisaris Glen Sugita, Kuswara S Taryono. Tidak hadir pula para jajaran direktur seperti M Farhan dan Risha Adiwijaya.

Manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan, perayaan ulang tahun Persib ini dilakukan secara spontanitas dan tidak direncanakan.

"Hari ini memang spontanitas untuk para Bobotoh. Saya mengatakan sebelumnya akan lebih ramai. Tetapi ternyata dari kemarin belum ada berita dari Bobotoh dan belum ada yang menyampaikan (rencana perayaan)," ujar Umuh dalam sambutannya di sela-sela perayaan.

Yang terpenting dalam perayaan milad Persib yang sederhana ini, lanjut Umuh, adalah tetap menunjukkan rasa syukur. Apalagi saat ini Persib masih berstatus sebagai juara ISL.

"Tidak harus mewah. Terus terang, Persib juara di ulang tahun ke-82 ini kita harus bersyukur. Jangan terlalu memperlihatkan hura-hura," imbuhnya.

Umuh berharap, di usia ke-82 ini Persib bisa membanggakan Jawa Barat dengan berprestasi di level Asia dalam kompetisi AFC. Paling tidak, lanjut dia, Persib bisa kembali mempertahankan status sebagai juara ISL.

"Kita usahakan jadi juara walau susah dan berat untuk meraih itu," tuturnya.