"Aku tidak pernah melakukannya, dan tidak pernah melakukan tindakan yang terkait memanipulasi hasil pertandingan," tekan Herrera.
"Seandainya, aku dipanggil untuk bersaksi dalam sidang peradilan, aku akan senang untuk hadir karena hati nuraniku bersih. Aku mencintai sepak bola. Aku yakin bertindak adil, baik di dalam maupun luar lapangan," sambungnya.
Isu mengenai pengaturan skor diduga terjadi pada pertandingan antara Real Zaragoza melawan Levante pada musim 2010-2011. Saat itu, Zaragoza memetik kemenangan 2-1 atas Levante.
Dengan kemenangan tersebut, Zaragoza yang terancam terdegradasi akhirnya bertahan di Primera Divison. Dalam perkembangannya, Zaragoza dan Levante diperiksa karena diduga sudah mengatur hasil pertandingan. Pemain Zaragoza, Gabi, membenarkan saat ditanya oleh jaksa anti-korupsi dengan alasan menuruti perintah klub.
Penyelidikan dilanjutkan karena 41 orang disinyalir terlibat, yakni pemain, pelatih, dan petinggi klub kedua klub. Jika Herrera dan para pemain lainnya terbukti bersalah, maka mereka terancam hukuman penjara. Selain Herrera, ada juga pemain lain dari Premier League yang diduga terlibat, yakni Jefferson Montero dan Javier Aguirre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.