KOMPAS.com - Usai menumbangkan tim futsal SD Kebagusan 03 dengan skor 4-2 di babak final, tim SD Ceger 02 menjadi juara McDonald's Junior Futsal Championship 2014. Pertandingan di Pro Arena Futsal Pondok Indah Jakarta Selatan itu diselenggarakan pada Minggu (2/11/2014).
Pertandingan final itu menjadi bagian paling akhir kejuaraan yang konsisten dilaksanakan pihak McDonald's sejak 2011 lalu. Menurut Direktur Pemasaran dan Komunikasi McDonald's Indonesia Michael Hartono sepanjang perjalanan empat tahun itu, ada banyak pengalaman yang muncul. Pengalaman-pengalaman itu, bagi seorang Michael Hartono menjadi tantangan tersendiri. "Yang selalu saya pikirkan adalah bagaimana saya bisa menjadi lebih baik dari tahun berikutnya,"tuturnya dalam perbincangan dengan Kompas.com beberapa hari sebelum kejuaraan itu mulai digelar pada 12 Oktober 2014.
Michael, kelahiran Jakarta 17 Agustus 1969 itu menuturkan pengalaman awal kejuaraan tersebut. Waktu itu, cuma ada 32 tim futsal sekolah yang ikut serta. Kala itu, pertandingan berlangsung sehari penuh. Kebanyakan pemain adalah siswa kelas 5 dan 6 SD. "Belum ada pembagian wilayah seperti sekarang," katanya lagi.
Kendati sukses pada penyelenggaraan perdana itu, catatan tegas muncul lantaran ada sekolah yang tiba-tiba mengundurkan diri pada Hari H penyelenggaraan. Alasan yang mengemuka adalah ketiadaan dana. "Itu yang saya sesalkan. Karena, ada sekolah lain yang ingin ikut kejuaraan tapi tidak bisa,"kata Michael.
Pada penyelenggaraan kedua, tahun 2012, masih ada kejadian seperti di atas. "Tapi, pada penyelenggaraan 2013, dari 64 sekolah yang mendaftar, semuanya hadir," tutur Michael sumringah.
Sementara, pada penyelenggaraan tahun ini, jumlah peserta mencapai angka 128 sekolah. Seluruh tim dibagi menjadi dua wilayah, barat dan timur. "Itu saja, saya masih melihat ada sekolah-sekolah yang masuk daftar tunggu,"kata sarjana lulusan Oregon State University, AS tersebut.
Lagi-lagi, aku Michael, keberhasilan penyelenggaraan kejuaraan tersebut menjadi sesuatu yang mengejutkan sekaligus membanggakan. Baginya, pencapaian itu membuktikan kejuaraan tersebut punya visi dan misi bagi siswa sekolah dasar yang bertalenta di bidang olahraga futsal. "Saya enggak mau bikin suatu program yang ujung-ujungnya cuma sekadar sponsorship," katanya menegaskan.
Ihwal sponsorship tadi, Michael menerangkan, tetap ada tantangan yang muncul. Terdekat adalah kerja sama dengan mitra terkait semisal pengelola lapangan futsal. "Kalau mereka mau membuka diri, tentu mereka akan melihat bahwa kejuaraan ini bukan sekadar programnya McDonald's," kata ayah dua anak ini.
Tantangan
Kemudian, langkah ke depan bagi para pemenang usai kejuaraan juga menjadi tantangan penting. Sejauh ini, terang Michael, pihaknya selalu mengajak para pemenang bisa menyaksikan dan mengalami langsung membina karier di bidang futsal maupun sepak bola.
Sementara, pemenang kejuaraan pada 2012 malahan berkesempatan bertandang ke Malaysia. Waktu itu, mereka menjadi saksi pertandingan final kejuaraan AFF 2012 antara tuan rumah Malaysia melawan Indonesia.
Selanjutnya, pemenang kejuaraan pada 2013 berkesempatan belajar bermain futsal di bawah asuhan mantan pemain tim nasional futsal Vennard Hutabarat.
Dari pengalaman-pengalaman ini, menurut pengakuan Michael, alumnus SMP Tarakanita I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini, kini semakin banyak sekolah yang selalu menanti kesempatan untuk ikut serta dalam kejuaraan futsal junior tersebut. "Ini yang sama mau selama empat tahun ini, cerita-cerita yang terbangun dari apa yang selama ini kita jalani," terang pemilik hobi memancing ini.
Ke depannya, harap Michael yang saat masih remaja berkecimpung dalam olahraga tenis ini, akan semakin banyak pihak yang menaruh perhatian pada masa depan bibit-bibit muda olahraga futsal khususnya, dan sepak bola pada umumnya.