Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Tawuran, Fans Dua Klub Sepak Bola Rusia Saling Memaafkan

Kompas.com - 30/10/2014, 22:28 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Perkelahian antara para pendukung klub sepak bola adalah hal biasa di seluruh dunia. Namun, perkelahian antar-suporter yang kemudian diakhiri dengan saling peluk dan permintaan maaf mungkin sulit ditemukan.

Nah, perkelahian semacam itu terjadi di Rusia saat para pendukung klub Spartak dan Dynamo, keduanya bermarkas di kota Moskwa, baku hantam di sebuah jalan kosong di dekat ibu kota Rusia itu.

Perkelahian massal itu direkam dan kemudian diunggah ke internet. Dalam video berdurasi empat menit itu, sekitar 70-an pendukung kedua klub bertemu di sebuah bekas jalan raya di dekat Moskwa, untuk berkelahi.

Benar saja, tak lama kemudian puluhan orang itu langsung terlibat baku pukul dan baku tendang. Dalam satu adegan, seorang penggemar Dynamo berpakaian abu-abu terlihat meninju seorang pendukung Spartak saat orang itu tergeletak berlumuran darah.

Perkelahian massal itu terus berlanjut dan sejumlah orang terlihat tergeletak di jalanan yang diselimuti salju tebal itu. Perkelahian berakhir ketika pria yang merekam peristiwa itu meminta puluhan orang itu untuk berhenti.

Mendengar perintah itu, para pendukung klub yang awalnya baku pukul langsung menghentikan "kegiatan" mereka dan kubu Dynamo yang merasa memenangkan perkelahian bersorak sorai.

Selanjutnya para pendukung Dynamo menolong para pendukung Spartak yang masih tergeletak di jalanan lalu memeluk mereka dengan hangat, seolah tak pernah ada sebuah perkelahian.

"Terima kasih atas perkelahian ini," ujar seseorang.

Salah seorang anggota hooligan bernama Denis Tsarev mengatakan perkelahian massal itu sudah direncanakan dan kedua kubu berharap mereka akan berkelahi lebih sengit dan lebih berdarah di lain kesempatan.

"Kami berkelahi setiap kali Spartak akan melawan Dynamo. Kami mendukung klub kesayangan kami. Ini bukan perkelahian yang terlalu serius. Lain kali kami akan memakai tongkat kayu hingga kami akan lebih berdarah," ujar Tsarev.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com