Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Real Madrid Vs Barcelona, La Fabrica dan La Masia

Kompas.com - 25/10/2014, 09:28 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai dua klub terbesar di Spanyol, Barcelona dan Real Madrid memiliki dua akademi yang kerap menelurkan bibit-bibit pesepak bola andal.

Telah banyak pemain lahir dari proses pelatihan akademi di Barcelona maupun Madrid. Kedua klub tersebut cukup sadar bahwa kesuksesan bisa datang dari pembinaan pemain muda yang berkualitas.

Berikut ini adalah profil singkat akademi Barcelona dan Madrid:

Akademi Real Madrid

Dari segi popularitas, akademi Real Madrid memang tak setenar milik Barcelona. Jika Barcelona bisa membanggakan La Masia, maka Madrid juga punya akademi bernama La Fabrica atau dalam bahasa Inggris berarti The Factory (pabrik).

Pabrik yang dimaksud jelas bukan dalam arti yang sebenarnya, yakni sebuah bangunan untuk membangun barang dalam jumlah besar. La Fabrica versi Madrid berarti sebuah bangunan tempat memproduksi pemain-pemain berkualitas.

Dok. Expansion Ciudad Real Madrid.
La Fabrica mulai diperkenalkan pada periode 1950-an saat Madrid masih dipimpin oleh Presiden Santiago Bernabeu Yeste. Sang presiden memercayai Miguel Malbo yang diberi jabatan Direktur La Fabrica untuk mengembangkan akademi milik Madrid.

Malbo sukses menjalankan tugas tersebut dengan baik. Tercatat, Malbo dipercaya memimpin La Fabrica lebih dari 50 tahun!

"Pada hari ini, Malbo merupakan salah satu orang paling berjasa untuk Real Madrid, terutama pengembangan pemain muda (cantera)," kata legenda Madrid, Isidoro San Jose.

La Fabrica sukses meroketkan pemain-pemain besar pada masa lalu seperti Emilio Butrogueno, Chendo, Manolo Sanchis, Miguel Pardeza, ataupun Sebastian Losada. Pada sepak bola modern, nama-nama seperti Raul Gonzalez, Juan Mata, Alvaro Negredo, Roberto Soldado, maupun Iker Casillas merupakan alumnus La Fabrica.

Akademi Barcelona

Sudah bukan rahasia umum jika ciri khas Barcelona terletak pada cara bermain yang disajikan di lapangan hijau. Olah bola, umpan satu-dua, hingga pergerakan pemain Azulgrana akan membuat penonton menggeleng-gelengkan kepala, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat.

Jika ingin mengetahui rahasia dasar permainan seperti itu, maka jawabannya adalah bangunan klasik abad ke-18 yang berada tidak jauh dari Stadion Camp Nou. Di sana akan ditemukan sebuah tempat bernama La Masia. Cikal bakal seorang genius sepak bola macam Xavi Hernandez, Lionel Messi, Andres Iniesta, ataupun Cesc Fabregas bermula dari akademi tersebut.

Dok. Barcelona Kompleks latihan dan pengembangan pemain muda Barcelona, Ciudad Esportiva Joan Gamper.
Uniknya, awal terbentuknya akademi ini bukan atas ide orang Spanyol, negara klub Barcelona dilahirkan, melainkan dari seorang pemain asal Belanda yang pernah bermain dan melatih Azulgrana, Johan Cruyff.

“Pada 15 atau 17 tahun lalu, klub ini kedatangan Johan Cruyff. Pada awal kedatangannya, Cruyff langsung berujar, 'Ok, anak-anak, mulai dari sekarang kita akan bermain dengan cara sendiri. Selalu ada visi dalam teknik, mengumpan, dan kecepatan berpikir',” ingat eks pelatih Barcelona, Josep Guardiola, beberapa tahun lalu.

Benar saja apa yang dikatakan sang maestro Belanda tersebut. Kini, hampir dua dekade berselang, cara bermain yang diinginkan Cruyff dapat dinikmati penonton sepak bola di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com