"Kemungkinan besar kami (Persipura) kena sanksi, karena pelemparan botol ke dalam lapangan pada laga tadi," kata Fachrudin usai laga.
Ia mengatakan sanksi tersebut tetap akan diterima oleh Persipura karena aksi tidak terpuji sejumlah penonton dan suporter Persipura. Selain melempar botol bekas air mineral, ada juga yang masuk ke dalam lapangan.
"Kami tetap menerima, apa pun itu sanksinya. Karena itu konsukuensi dari laga yang sempat ricuh," katanya.
Untuk itu, Fachrudin yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Jayapura mengharapkan suporter dan penonton Persipura bisa bersikap bijak dan dewasa dalam menyikapi aksi di lapangan hijau tatkala ada tindakan yang kurang berkenan, baik di kubu lawan atau lainnya.
"Harapannya insiden ini jangan terulang lagi. Kami harus berikan dukungan yang positif, kalau aksi lempar melempar sudah tidak zaman lagi, baiknya menyaksikan laga dengan santun sehingga mengundang simpatik tim lawan dan insan bola Tanah Air," katanya.
Pada laga itu sempat terjadi insiden memalukan di menit ke-83. Pemain bertahan Arema, Dendy Santoso, yang baru bermain beberapa menit bermain, terlibat adu jotos dengan pemain sayap kiri Persipura Ruben Sanadi. Insiden ini memicu terjadi ketegangan antara pemain kedua kubu, bahkan penonton Persipura melakuka aksi tidak terpuji dengan melemparkan bekas botol air mineral ke dalam lapangan.
Dengan adanya aksi ini secara otomatis laga tersebut sempat berhenti belasan menit lamanya, tetapi panitia penyelenggara pertandingan Persipura dan aparat kepolisian bergerak cepat untuk menghentikan insiden tersebut. Wasit mengusir Dendy Santoso dan Ruben Sanadi dengan memberikan mereka kartu merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.