Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton Rusuh, Galatasaray dan Basel Kena Denda

Kompas.com - 21/10/2014, 17:16 WIB
BERNE, Kompas.com - Galatasaray didenda sebesar 50.000 euro (sekitar Rp 767,456 juta) dan diminta mengganti kerusakan bagi Arsenal, menyusul tindakan penonton mereka yang membuat gaduh dengan melemparkan kembang api pada laga Liga Champions di London bulan ini. Demikian diumumkan UEFA, Senin (20/10/2014).

FC Basel, Feyenoord dan Standard Liege juga didenda karena kerusuhan penonton pada laga klub Eropa, sedangkan Andorra dan Wales mendapat sanksi karena penonton masuk lapangan pada laga penyisihan Piala Eropa 2016 pada September lalu.

Panel disiplin UEFA menyatakan bahwa penonton Galatasaray bersalah karena "merencanakan/melemparkan kembang api dan benda-benda" dan "gangguan penonton" pada laga Grup D ketika Turki kalah 1-4 di Stadion Emirat pada 1 Oktober lalu.

"Tim Turki juga diminta menghubungi Arsenal dalam waktu 30 hari untuk membicarakan penggantian kerusakan yang dibuat penonton mereka," kata UEFA.

Sementara itu, tidak ada tindakan yang diambil terhadap Arsenal. Menurut UEFA, hal tersebut dikarenakan minimnya bukti untuk menjatuhkan hukuman terhadap klub raksasa Premier League tersebut.

Juara Swiss, FC Basel, didenda sebesar 40.000 euro (sekitar Rp 613,647 juta) setelah pendukung mereka melemparkan benda-benda ke lapangan ketika Basel menang 1-0 atas tamunya, Liverpool, pada laga Grup B. Ini berarti Basel belum jera dengan hukuman yang pernah diberikan karena pada musim lalu, mereka dua kali mengalami masalah dengan UEFA.

Waktu itu, Basel diminta melakukan laga kandang Liga Eropa di stadion tertutup saat melawan Valencia setelah pendukung mereka melakukan kerusuhan ketika lawan Salzburg dan mereka juga didenda setelah aktivis Greenpeace mengganggu laga Liga Champions lawan Schalke 04 sebagai protes atas sponsor Gazprom.

Sementara itu, Feyenoord didenda sebesar 15.000 euro (sekitar Rp 230,032 juta) karena memblok jalan saat laga kandang Liga Eropa lawan Standard Liege pada 2 Oktober dan klub Belgia itu harus membayar 17.000 euro (sekitar Rp 260,674 juta) setelah pendukung mereka melakukan kerusuhan dan menyalakan kembang api.

Wales didenda sebesar 5.000 euro (sekitar Rp 76,660 juta) karena penonton mereka menerobos ke tengah lapangan setelah menang tandang 2-1 di Andorra pada 9 September, sedangkan tuan rumah didenda 10.000 euro (sekitar Rp 153,320 juta) karena buruknya pengorganisasian pertandingan serta "sikap kurang baik tim" akibat dikeluarkannya lima atau lebih kartu kuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com