Pengalaman buruk itu menjadi pelajaran berharga bagi Timnas U-19. Mereka semakin termotivasi untuk menebus kegagalan itu pada Piala Asia U-19, di Myanmar, 9-23 Oktober 2014.
"Kami memetik sisi positif di turnamen HBT. Ya kekalahan kemarin adalah pelajaran untuk menghadapi Piala Asia nanti. Biar ke depannya lebih baik, kerja keras, dan bermain cerdas lagi," kata kiper Ravi Murdianto kepada Kompas.com, Jumat (22/8/2014).
"Mungkin mental kami down karena tiga kali kalah. Namun, kami memetik sisi positif dari kekalahan tersebut. Kami jadi termotivasi untuk bangkit lagi," sambungnya.
Performa Garuda Jaya pada HBT 2014 saat ini tengah dievaluasi oleh Badan Tim Nasional (BTN). Sementara begitu, Timnas U-19 tetap menjalani program awal, yaitu menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta, pada 24-26 Agustus 2014 dan setelahnya mengikuti laga persahabatan.
Pada Piala Asia U-19, Indonesia segrup dengan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Jika masuk semifinal, Garuda Muda akan tampil di Piala Dunia U-20 2015 Selandia Baru.
Sepanjang sejarah Piala Asia U-19, Indonesia menjadi runner-up pada 1967 dan 1970 dan semifinalis pada 1960 dan 1962. Pada final 1967, Indonesia kalah dari Israel, sementara pada 1950 kalah dari Burma (Myanmar).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.