Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sejarah Warna Kostum dan Julukan Juventus

Kompas.com - 06/08/2014, 11:05 WIB
KOMPAS.com — Juventus, yang merajai Serie-A selama tiga musim terakhir, sedang melakukan tur pra-musim. Indonesia menjadi bagian dari rencana tim zebra tersebut sehingga mereka datang ke Tanah Air untuk melawan ISL All Stars pada laga di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Nama besar Juventus tak asing lagi bagi para pencinta sepak bola dunia, termasuk Indonesia, karena klub yang berdiri pada tahun 1897 itu merupakan raksasa sepak bola Eropa, dengan deretan gelar bergengsi, baik di domestik maupun Eropa. Sebutan alias julukannya pun tak cuma satu, tetapi ada beberapa, yang mewakili apa yang melekat pada mereka.

Ada yang menyebutnya La Vecchia Signora (Si Nyonya Tua), La Fidanzata d'Italia (The Girlfriend of Italy atau Kekasih Italia), I Bianconeri (Putih-hitam), Le Zebra (Zebra), La Signora Ormicidi (The Killer Lady atau Nyonya Pembunuh), hingga La Goeba (Hunchback atau Si Bungkuk).

Soal prestasi, rasanya tak perlu diperdebatkan lagi jika Juventus disebut sebagai klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Italia karena total, klub yang bermarkas di Juventus Stadium ini telah mengoleksi 56 gelar resmi di pentas nasional maupun internasional. Mereka mengalahkan klub lainnya di Italia, dengan 30 trofi Serie-A, sembilan Piala Italia, enam piala Super Italia, serta 11 gelar kompetisi konfederasi dan inter-konfederasi (dua Piala Interkontinental, dua Liga Champions, satu Piala Winners, tiga Piala UEFA, satu Piala Intertoto, dan dua Piala Super Eropa).

Lantas, mengapa klub yang pernah tercoreng skandal calciopoli pada 2006 ini (yang membuat mereka untuk pertama kali dalam sejarahnya terdegradasi ke Serie-B) mendapat sebutan Bianconeri atau Si Nyonya Besar ataupun The Girlfriend of Italy?

Warna dan sebutan

Juventus sudah mengenakan kostum strip hitam dan putih, dengan celana putih (kadang-kadang hitam) sejak 1903. Sejatinya, tim ini menggunakan setelan baju pink dan celana hitam, tetapi hanya karena baju yang terkirim salah, maka berubahlah seperti sekarang. Ayah salah satu pemain lebih dulu membuat baju, tetapi kemudian luntur karena sering dicuci sehingga pada 1903 klub menggantinya.

Juventus lalu bertanya kepada salah satu anggota timnya yang berasal dari Inggris, John Savage, apakah dia memiliki kontak di negaranya mengenai siapa yang bisa memasok baju baru dengan warna dan elemen yang lebih baik. Ternyata temannya yang tinggal di Nottingham, yang merupakan pendukung Notts Country, mengirim kemeja strip hitam-putih ke Turin, dan sejak itu Juventus pun mengenakan kostum tersebut karena warnanya dinilai agresif dan kuat.

EUROSPORT Andrea Pirlo mengenakan kostum berwarna pink, yang merupakan warna jersey pertama Juventus.
Nah, mengenai sebutan, klub mengakuisisi sejumlah julukan, seperti La Vecchia Signora alias The Old Lady atau Si Nyonya Tua. "Old" adalah bagian dari julukan yang merupakan kebalikan dari "Youth" atau "Pemuda" dalam bahasa Latin. Ini merujuk kepada usia para pemain bintang Juventus pada pertengahan tahun 1930-an. Sementara itu, "Lady" adalah panggilan akrab untuk fans klub sebelum 1930-an.

Sedangkan sebutan Girlfriend of Italy karena selama bertahun-tahun mereka mendapatkan dukungan yang sangat tinggi dari para imigran di Italia Selatan (terutama dari Naples dan Palermo), yang datang ke Turin sebagai pekerja untuk Fiat sejak tahun 1930-an.

Julukan lainnya termasuk I Bianconeri, Le Zebre, mengacu pada warna yang dikenakan Juventus. Sedangkan "Si Bungkuk" adalah sebutan yang digunakan untuk menjelaskan pendukung Juventus, meskipun kadang-kadang untuk para pemain tim.

Namun, asal-usul sebutan Si Bungkuk yang paling banyak diterima adalah berdasarkan fakta tahun 1950-an ketika para pemain Juventus mengenakan kostum berukuran besar. Nah, saat para pemain lari di lapangan, jersey tersebut, yang memiliki bukaan di dada dengan tali, mengembang sehingga menghasilkan tonjolan di bagian belakang (semacam efek parasut). Ini memberikan kesan para pemain bungkuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com