Kopenhagen berusaha supaya pertandingan bisa dipindah ke tempat netral. Usaha itu dilakukan karena mereka mengkhawatirkan keselamatan jiwa. Kekhawatiran itu berkaitan dengan insiden penembakan pesawat Malaysia Airlines oleh kelompok separatis pro-Rusia, di Ukraina timur, Kamis (17/7/2014).
Sebanyak 298 orang di pesawat itu tewas, dengan 12 di antaranya merupakan orang Indonesia. Federasi Sepak Bola Denmark (DBU) pun menyatakan mendukung rencana tersebut dan berharap UEFA bersikap bijaksana.
"Kami sepenuhnya mendukung FC Kopenhagen dalam kasus ini dan jelas bahwa DBU sangat khawatir karena UEFA akan membuat satu klub Denmark pergi ke negara dan daerah yang hanya disinggahi sedikit maskapai penerbangan," ujar Ketua DBU Jesper Moeller.
Moeller menjelaskan, jadwal tersebut belum berubah meski DBU dan FC Kopenhagen telah berusaha. Pemerintah Denmark juga telah menerapkan larangan untuk mengunjungi daerah semenanjung Crimea dan Ukraina timur.
"Adalah hal penting bagi DBU untuk melakukan semua hal yang bisa dilakukan, baik secara politik maupun administrasi, untuk mendukung Kopenhagen, berkaitan dengan keinginan mereka untuk bermain di daerah netral," ujar Moeller.
Sementara itu, enam pemain Shakhtar Donetsk menolak kembali ke klub itu setelah melakoni laga persahabatan melawan Lyon, di Annecy, Minggu (20/7/2014). Pemain-pemain itu khawatir terhadap keselamatan jiwa mereka. Kekhawatiran juga muncul karena insiden penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.