Setelah kegagalan Gli Azzurri di Piala Dunia 2014, terjadi banyak perubahan di jajaran pelatih dan pengurus tim Italia. Pelatih Cesare Prandelli tidak lagi menangani Italia. Pun dengan Presiden FIGC, Giancarlo Abete, yang langsung mengundurkan diri.
Posisi lowong yang ditinggalkan Abete itulah yang menjadi incaran Albertini. Pemain Milan pada periode 1988-2002 itu akan bersaing dengan kandidat terkuat, Carlo Tavecchio, untuk menduduki jabatan Presiden FIGC.
"Saya telah membuat keputusan untuk ikut pencalonan diri sebagai Presiden FIGC. Saya percaya bisa berguna untuk sepak bola Italia. Banyak perubahan besar saat ini. Saya sendiri tidak mengharapkan Abete dan Prandelli mundur," jelas Albertini seperti yang dilansir Football Italia.
"Akan tetapi, banyak orang yang menanyakan kepada saya untuk menjadi Presiden FIGC. Untuk posisi tersebut, saya harus mengubah diri sendiri. Namun, saya yakin bisa menjalankan tugas tersebut bila dipercaya," lanjut Albertini.
Albertini telah mengantongi rencana untuk memajukan sepak bola Italia. Albertini tak segan menjadikan Jerman sebagai contoh bagus untuk pengembangan sepak bola di Negeri Pizza itu.
"Kami perlu melakukan perubahan. Kami akan fokus mengembangkan para pemain muda. Kami tidak perlu menyalin apa yang dilakukan Jerman. Namun, kami bisa menjadikan Jerman sebagai contoh pembelajaran," terang Albertini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.