Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEFA Ubah Aturan Kartu Kuning untuk Liga Champions dan Liga Europa

Kompas.com - 18/07/2014, 16:41 WIB
KOMPAS.com - Badan tertinggi sepak bola Eropa, UEFA, mengubah peraturan mengenai kartu kuning untuk Liga Champions dan Liga Europa. Perubahan tersebut akan membuat para pemain yang sudah terkena hukuman memiliki peluang yang jauh lebih besar bisa bermain di final.

Gelandang Real Madrid, Xabi Alonso, merupakan korban terakhir dari ketatnya aturan kartu kuning. Pada final Liga Champions musim lalu di Lisabon, dia tak bisa membela Real Madrid setelah menerima kartu kuning ketiga dalam laga semifinal melawan Bayern Muenchen.

Pemain internasional Spanyol itu bergabung dengan sejumlah pemain top lainnya yang juga pernah tak bisa bermain di final karena mendapat kartu kuning di semifinal, yakni Roy Keane dan Paul Scholes. Dua nama terakhir ini hanya bisa menyaksikan aksi heroik rekan-rekannya di final Liga Champions 1999 ketika mereka secara dramatis menang 2-1 atas Bayern.

Situasi itu pun dihadapi pemain Chelsea, Branislav Ivanovic, Ramires dan Raul Meireles serta pemain Bayern, David Alaba, Holger Badstuber dan Luis Gustavo yang absen di final Liga Champions 2012. Mereka tak bisa bermain karena menerima kartu kuning di laga sebelumnya.

Nah, hal seperti ini kemungkinan kecil terulang lagi. Pasalnya, UEFA mengatakan bahwa semua kartu kuning akan dihapus setelah babak perempat final.

"Menyusul rekomendasi Komite Kompetisi Klub UEFA - supaya mengimplementasikannya ke dalam kompetisi klub UEFA aturan yang sudah berlaku di Kejuaraan Sepak Bola Eropa - maka Emergency Panel memutuskan bahwa pada musim ini, semua kartu kuning dari babak penyisihan grup akan dihapus ketika selesai perempat final," demikian bunyi pernyataan.

"Karena itu, semua kartu tidak berlaku untuk semifinal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Goal
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com