Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Messi Jadi Pemain Terbaik

Kompas.com - 18/07/2014, 08:30 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu tim pakar FIFA (Technical Study Group FIFA), Gerard Houllier, mengungkapkan alasan timnya memilih Lionel Messi sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2014.

Ditahbiskannya Messi sebagai pemain terbaik mengundang kritik dari sejumlah kalangan termasuk Presiden FIFA, Sepp Blatter, dan Diego Maradona. Blatter mengaku terkejut Messi dipilih menjadi pemain terbaik. Sementara Maradona menganggap keputusan FIFA ini berdasarkan kepentingan marketing.
 
Messi dianggap tak layak menjadi pemain terbaik karena penampilannya menurun setelah babak penyisihan dan gagal membawa Argentina menjadi juara. Namun, Houllier menilai tak ada yang salah dengan keputusan timnya memilih Messi. Sebab, menurutnya, Messi mampu menjadi pemain paling penting dalam timnya.

"Saya memahami keputusan memberi penghargaan pemain terbaik di Piala Dunia itu mengejutkan karena setiap orang hanya mengingat penampilan Lionel Messi pada babak kedua pertandingan final. Kami melihat semua pertandingan dan memutuskan bahwa dia pemain paling penting di timnya. Dia membawa tim ke final, yang mana itu salah satu kondisi yang memengaruhi pemberian trofi tersebut," jelas Houllier.

"Lebih dari itu, Messi merupakan sosok yang tidak hanya sekadar menentukan langkah tim pada empat pertandingan pertama. Dia mampu mengeksekusi penaltinya dengan baik pada pertandingan semifinal melawan Belanda. Analisa kami juga memperhitungkan fakta bahwa dia seorang kapten dari sebuah tim yang solid. Sebuah tim yang bermain bagus secara bersama-sama. Sudah lama kita tidak lihat Argentina seperti itu.  Dia lebih dari sekadar pemain kunci di skuadnya dan itu sudah dibentuk sedemikian rupa. Bagi saya, dia sangat pantas meraih golden ball karena dia membawa timnya ke final," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Houllier menjelaskan kenapa Arjen Robben, James Rodriguez, Neymar, dan Thomas Mueller, tidak terpilih. "Robben memang menarik dan sangat bagus. Namun, dia tidak begitu banyak memengaruhi tim. Dia tidak mencetak gol, baik di semifinal ataupun di perempat final. Meski mendapat penalti saat melawan Meksiko, ia kurang memberi pengaruh pada permainan timnya," ulasnya.

"James Rodriguez tersingkir lebih cepat, sama halnya dengan Neymar atau pemain kunci lainnya dalam performa tim La Albiceleste. Angel Di Maria. Di Maria mungkin menjadi pesaing paling serius yang meraih penghargaan tersebut. Dia sempurna, dan sangat kreatif.  Ada persaingan antara Mueller dan Messi. Namun, saya ulangi, kami melihat penampilan pemain pada semua tujuh pertandingan. Laga final diperhitungkan, tapi hanya di level yang sama pada pertandingan-pertandingan lainnya,"

"Melihat seluruh turnamen Piala Dunia, komisi sepakat bahwa Lionel Messi meraih trofi pemain terbaik. Aku berpikir opini publik tampak dibiaskan oleh strategi antiMessi dari tim-tim lawan yang menyulitkan dirinya. Meski begitu, ia hampir selalu bisa mengatasi semua masalah yang menerpa dirinya. Namun, setiap orang berhak atas pandangan mereka masing-masing," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com