KOMPAS.com - Dia tidak punya otot. Namun, dia telah mencabik-cabik Portugal. Itulah kesan yang diucapkan Diego Maradona ketika menyaksikan andalan Jerman, Thomas Mueller, tiga kali membobol gawang Portugal di laga perdana penyisihan Grup G.

Sang legenda ”Tangan Tuhan” asal Argentina ini kemudian memberi julukan ”El Flaco” (Si Kurus) untuk Mueller. Menurut Maradona, Mueller layak disejajarkan dengan striker top papan atas lainnya, seperti Lionel Messi dan Neymar.

Hal yang istimewa adalah Mueller sejatinya pemain gelandang. Namun, dia punya naluri mencetak gol yang sama tajamnya dengan seorang striker.

Penampilan Mueller bersama ”Panser” mengingatkan orang kepada sosok legenda Jerman, Gerd Mueller. Dia adalah penyerang haus gol yang pernah dimiliki Jerman (Barat) pada era 1970-an. Namun, Mueller yang satu ini punya julukan kebalikan dari ”El Flaco”, yakni Si Gemuk Pendek.

Gerd Mueller adalah pemilik rekor pencetak gol terbanyak Jerman di Piala Dunia dengan total 13 gol sebelum dipatahkan Miroslav Klose yang kini mengoleksi 15 gol.

Si Kurus sendiri sampai saat ini sudah mengoleksi sembilan gol. Dia masih berpeluang melewati seniornya jika empat tahun mendatang masih memperkuat Jerman di Rusia. Dengan usianya yang masih 25 tahun, peluang itu cukup terbuka.

Pada perdelapan final melawan Aljazair, Mueller memang tidak mencetak gol. Namun, perannya besar dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan.

Perancis akan menjadi ujian Mueller berikutnya. Perjuangan Si Kurus pasti lebih sulit karena Perancis punya pemain gelandang bertahan yang bagus, Blaise Matuidi, Yohan Cabaye, dan Paul Pogba. Mereka barikade tembok pertama yang harus dihadapi Mueller.

Di lini berikutnya, Perancis punya barisan pertahanan solid yang dikawal kuartet Patrice Evra, Laurent Koscielny, Raphael Varane, dan Mathieu Debuchy.

Pada perjumpaan terakhir antara Jerman dan Perancis di laga uji coba pada 7 Februari 2013, Mueller mencetak gol penyama kedudukan. Di akhir pertandingan, Jerman menang 2-1 dengan gol tambahan dari Sami Khedira.

Jika Jerman mengandalkan peran Mueller, Perancis bertumpu pada kelihaian si flamboyan Karim Benzema. Performa Striker yang bermain di klub Real Madrid ini terus meroket.

Benzema sempat mengalami paceklik gol bagi ”Les Bleus” selama 16 bulan. Kini ia sukses mencetak sembilan gol dari sepuluh laga terakhir Perancis.

”Benzema sedang berada dalam penampilan luar biasa. Secara fisik ia bagus. Dia menjadi pribadi yang sangat penuh sukacita dan pemain yang sedang meroket,” puji sang pelatih Didier Deschamps.

Melawan Jerman, Benzema kemungkinan akan diplot sebagai ujung tombak. Dia menggantikan peran Olivier Giroud yang sepertinya akan duduk di bangku cadangan menyusul performa buruknya melawan Ekuador dan Nigeria.

”Sulit untuk menghentikan Benzema. Dia bisa memanfaatkan dengan baik setiap celah yang ada. Dia striker cerdik dan bisa mencetak gol dalam posisi yang sulit,” kata pelatih Swiss asal Jerman, Ottmar Hitzfeld, seusai timnya dihabisi 2-5 oleh Perancis. (AFP/BBC/OTW)