Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Belanda, NOS, Robben mengaku telah melakukan diving pada babak pertama saja, bukan pada babak kedua yang berujung hadiah penalti.
Wasit menunjuk titik putih menyusul dilanggarnya Robben oleh Rafael Marquez. Klaas-Jan Huntelaar yang maju sebagai algojo berhasil menyarangkan bola dan sekaligus memastikan langkah Belanda ke perempat final.
Namun, KNVB dengan segera mengklarifikasi pernyataan Robben. "KNVB terkejut dengan yang media publikasikan soal penalti Belanda dalam pertandingan melawan Meksiko. Media telah menafsirkan dengan salah pernyataan dari Robben seusai pertandingan," kata KNVB dalam pernyataan resminya.
"Dalam sebuah wawancara bersama NOS, si penyerang menyatakan wasit telah membuat keputusan tepat memberikan penalti pada babak kedua. Namun, dalam wawancara yang sama, Robben menyebut dua situasi pada awal babak pertama, saat dia dijatuhkan. Robben menyatakan bahwa salah satu kejadian tersebut seharusnya mendapatkan penalti, tetapi dalam insiden tersebut, dia dinilai terlalu mudah jatuh," sambungnya.
Robben terancam mendapatkan hukuman dari FIFA atas pengakuannya. FIFA pernah menyatakan akan memberikan hukuman bagi yang melanggar prinsip-prinsip fair play.
Sementara itu, Pasal 77 memberikan kewenangan bagi Komite Disiplin FIFA untuk memberikan sanksi serius yang luput dari perhatian ofisial pertandingan dan meluruskan kesalahan dalam keputusan wasit.
Pada Februari 2014, Presiden FIFA Sepp Blatter telah menyatakan akan menindak pemain yang terbukti melakukan diving, berpura-pura cedera, dan membuang-buang waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.